|
KEMENTERIAN
AGAMA SELAWESI TENGAH MADRASAH
ALIYAH NEGERI 1 KOTA PALU |
|
|
KELAS XI FATMAH, S. Pd |
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA
DI
INDONESIA DAN DUNIA |
A. TUJUAN PEMBELAJARAN,
1.
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan
berdiskusi peserta didik dapat menunjukkan perilaku peduli dalam mempelajari factor sebaran flora dan fauna
di Indonesia serta penggolongan hutan
dan pemanfaatannya.
2.
Melalui proses mencoba,
mengasosiasi, dan mengomunikasikan
peserta didik dapat menganalisis faktor sebaran flora dan fauna di Indonesia serta penggolongan hutan dan pemanfaatannya.
3.
MATERI
SEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA
SERTA PENGGOLONGAN HUTAN DAN PEMANFAATANNYA
A. Pengertian Biosfer
BIOSFER adalah lapisan bumi yang dapat dihuni atau ditinggali
oleh makhluk hidup.
artinya hidup dan kata “sphaira” yang
artinya lapisan. Biosfer adalah bagian luar bumi yang mencangkup daratan, air
dan udara yang dapat ditinggali oleh makhluk hidup dan proses biotik
berlangsung.
Biosfer merupakan suatu sistem
ekologis global yang menyatukan semua makhluk hidup termasuk hubungan antara
mereka seperti interaksi dengan unsur litosfer, hidosfer, maupun atmosfer bumi.
Bumi merupakan satu-satunya tempat yang diketaui dapat mendukung unsur
kehidupan atau dapat ditinggali oleh makhluk hidup. Setiap makhluk hidup
mempunyai tempat masing-masing pada biosfer untuk kelangsungan hidupnya dengan
caranya masing-masing. Biosfer memiliki berbagai macam organisme hidup (biotik)
yang hidup berdampingan bersama benda mati (abiotik).
1. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Sebaran Flora dan Fauna
Persebaran flora dan fauna
dipermukaan bumi tidak sama dan merata, sehingga berpengaruh terhadap kehidupan
mahluk hidup. Terdapat wilayah yang sangat padat populasinya, namun ada juga
wilayah di muka bumi dapat dihuni oleh mahluk hidup. Selain manusia, ternyata
flora dan fauna juga memiliki ciri fisik yang berbeda di setiap wilayah. Banyak
sekali hewan dan tumbuhan yang hanya bisa ditemui di satu tempat dan tidak ada
di tempat lainnya.. Itulah yang menyebabkan persebaran flora dan fauna tidak
merata di permukaan bumi. Flora dan fauna yang tersebar di seluruh penjuru
dunia dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa faktor yang mempengaruhi sebaran
flora dan fauna di permukaan bumi, yaitu: iklim (Klimatik), edafik (tanah),
fisiografi (relief), dan manusia.
a.
Faktor
Iklim
Iklim merupakan salahsatu
faktor dominan yang mempengaruhi sebaran flora dan fauna. Daerah-daerah yang
memiliki iklim yang ekstrim (dingin/kutub) akan memiliki jenis flora dan fauna
yang lebih sedikit spesiesnya,sedangkan di daerah khatulistiwa atau equator
memiliki keragaman (biodiversity) yang tinggi.Faktor Iklim yang
mempengaruhi sebaran mahluk hidup di antaranya: suhu udara, kelembapan udara,
angin, dan curah hujan.
1) Suhu udara
Suhu udara berbeda pada setiap
wilayah di permukaan bumi, hal ini disebabkan oleh faktor sudut datang sinar
matahari, letak lintang, jarak atau lokasi daratan terhadap laut, ketinggian
tempat, dan penutupan lahan oleh tumbuhan. Kondisi suhu udara ini sangat
berpengaruh terhadap kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan, karena jenis spesies
tertentu memiliki persyaratan terhadap suhu lingkungan yang ideal atau suhu
optimum bagi kehidupannya.Wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara yang tidak
terlalu ekstrim (dingin atau panas) merupakan tempat yang sangat baik bagi kehidupan
organisme baik tumbuhan, hewan, maupun manusia. Sebab keadaan suhu yang terlalu
tinggi maupun terlalu rendah merupakan salah satu penghalang dalam kehidupan
makhluk hidup.
Khusus vegetasi, kondisi suhu
udara adalah salah satu faktor pengontrol persebaran vegetasi sesuai dengan
posisi lintang, ketinggian tempat, dan kondisi topografinya. Karena itu, sistem
penamaan habitat tumbuhan sering kali sama dengan kondisi iklimnya, seperti
vegetasi hutan tropis, vegetasi lintang sedang, vegetasi gurun, dan vegetasi
pegunungan tinggi.
2) Kelembapan udara
Kelembaban udara menunjukkan
banyaknya uap air yang terkandung dalam udara. Kelembaban berpengaruh langsung
terhadap kehidupan tumbuhan (flora). Ada tumbuhan yang sangat cocok hidup di
daerah kering, daerah lembab, bahkan ada jenis tumbuhan yang hanya hidup di
wilayah-wilayah yang sangat basah. Berdasarkan tingkat kelembaban
lingkungannya,tumbuhan dapat dikelompokkan atas:
a) Xerophyta,
yaitu jenis-jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan yang kering
atau kondisi kelembaban udara yang sangat rendah, misalnya kaktus.
b) Mesophyta,
yaitu jenis-jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang lembab
tetapi tidak basah, seperti anggrek dan cendawan.
c) Hygrophyta,
yaitu jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup di daerah yang basah, seperti
teratai, eceng gondok, dan selada air.
d) Tropophyta, yaitu
jenis-jenis tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap daerah yang mengalami
perubahan musim hujan dan musim kemarau. Tropophyta merupakan flora khas
wilayah iklim musim tropik (monsun tropis), misalnya jati dan ekaliptus.
Pada tahun 1918 Dr Wladimir
Koppen (ahli ilmu iklim dari Jerman) membuat klasifikasi iklim seluruh dunia
berdasarkan suhu dan kelembaban udara. Kedua unsur iklim tersebut sangat besar
pengaruhnya terhadap permukaan bumi dan kehidupan di atasnya. Sehingga
berpengaruh terhadap sebaran flora dan fauna. Lebih jelasnya silahkan
perhatikan gambar berikut.
Gambar 4. Pembagian Iklim
Koppen
Sumber:
http://kataloggeografi.blogspot.com/2014/
3) Angin
Angin sangat berpengaruh
terhadap kelangsungan hidup tumbuhan. Di daerah terbuka hanya tumbuhan berakar dan berbatang kuat yang dapat bertahan
hidup dari hembusan angin yang sangat kencang.Angin juga sangat membantu dalam
proses penyerbukan atau pembuahan beberapa jenis tumbuhan, sehingga proses
regenerasi tumbuhan dapat berlangsung. Tumbuh-tumbuhan tertentu penyebaran
benihnya juga dilakukan oleh angin misalnya spora yang diterbangkan oleh angin
pada tumbuhan paku-pakuan (pteridophyta).
4) Curah Hujan
Air merupakan sumber utama
dalam kehidupan. Tumbuhan sangat tergantung pada curah hujan dan kelembaban
udara. Banyak sedikitnya jumlah curah hujan disuatu tempat, akan membentuk
karakter khas bagi formasi-formasi vegetasi di muka bumi. Kekhasan jenis-jenis
vegetasi ini, dapat mengakibatkan adanya hewan-hewan yang khas pada lingkungan
vegetasi tertentu, karena pada dasarnya tumbuh-tumbuhan merupakan produsen yang
menyediakan makanan bagi hewan. b. Faktor Edafik (Tanah)
Faktor edafik adalah faktor
tanah yang ditempati oleh hewan dan tumbuhan. Tanah adalah media utama bagi
tumbuhnya vegetasi. Kebutuhan-kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan vegetasi
seperti unsur hara, kebutuhan bahan organik (humus), air dan udara disediakan
oleh tanah.Tanah yang subur akan memberikan dampak yang baik bagi pertumbuhan
tanaman. Selain itu, hewan juga akan lebih mudah menemukan makanan jika tanaman
di sekitarnya tumbuh subur dan berbuah lebat. Lapisan tanah yang berpengaruh
terhadap vegetasi adalah lapisan tanah atas (top soil) yang terdiri dari
horizon O, dan horizon A. Sedangkan untuk lapisan tanah bawah (sub soil)
terdiri dari: horizon E, dan horizon B. Serta solum tanah meliputi:
lapisan tanah atas, dan lapisan tanah bawah Faktor-faktor fisik tanah yang mempengaruhi
pertumbuhan vegetasi, antara lain sebagai berikut.
1) Tekstur (ukuran butiran
tanah)
Tekstur tanah merupakan tingkat
kekasaran suatu tanah. Tanah yang baik bagi media pertumbuhan vegetasi adalah
tanah yang perbandingan butiran pasir, debu, dan lempungnya seimbang.
2) Tingkat Kegemburan
Tanah-tanah yang gembur jauh
lebih baik dibandingkan dengan tanah- tanah yang padat, sebab tanah yang gembur
memudahkan akar tumbuhan untuk menembus tanah, dan menyerap mineral-mineral
yang terkandung dalam tanah.
3) Mineral Organik/Humus
Humus merupakan salah satu
mineral organik yang berasal dari jasad mahluk hidup yang dapat terurai menjadi
tanah subur yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan vegetasi.
4) Mineral Anorganik / Unsur
Hara
Mineral anorganik adalah
mineral yang berasal dari hasil pelapukan batuan yang yang terurai dan
terkandung di dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan seperti Karbon (C),
Hidrogen (H), Oksigen (O2), Nitrogen (N), Belerang (S), Fosfor (P), dan Kalsium
(K).
5) Kandungan Air Tanah
Air yang terdapat di dalam
tanah merupakan salah satu unsur pokok bagi pertumbuhan dan perkembangan
vegetasi, karena air sangat membantu dalam melarutkan dan mengangkut
mineral-mineral dalam tanah sehingga mudah diserap oleh sistem perakaran pada
tumbuhan.
6) Kandungan Udara Tanah
Kandungan udara pada suatu
tanah berbeda-beda tergantung tingkat kegemburannya. Semakin tinggi tingkat
kegemburan suatu tanah, semakin besar kandungan udara di dalam tanah. Kandungan
udara di dalam tanah diperlukan oleh tumbuhan untuk respirasi melalui sistem
perakaran pada tumbuhan.
c. Faktor Fisiografi (Relief
bumi)
Bentuk permukaan bumi yang
beragam seperti pegunungan dapat menghambat penyebaran tumbuhan. Selain itu,
kemiringan lereng juga dapat mempengaruhi tumbuh kembang tanaman. Lereng yang
membelakangi sinar matahari pertumbuhannya akan terhambat dibandingkan dengan
kondisi sebaliknya.Hal ini menyebabkan adanya perbedaan suhu, sehingga terjadi
perbedaan jenis vegetasi berdasarkan tinggi tempat. Demikian pula jenis
vegetasi/flora dan fauna yang hidup di dataran rendah tentu berbeda dengan di
dataran tinggi ataupun di wilayah pegunungan tinggi.
d. Faktor mahluk hidup
(Biotik)
Tumbuhan yang memiliki daya
adaptasi kuat akan menghambat tumbuhan lain yang memiliki daya adaptasi yang
lemah. Sehingga mendominasi pada suatu wilayah tertentu. Organisme cacing dapat
menyuburkan tanah sehingga mempengaruhi jenis tanaman pada permukaan bumi.
Selain itu, manusia juga memiliki peran sebagai penyebar flora dan fauna, terkadang
juga berperilaku tidak baik dalam menjaga kelestarian alam.Sebagai contoh
adalah hewan langka yang saat ini sulit ditemukan di alam bebas. Semuanya
berawal dari keinginan manusia untuk memperluas lahan pertanian sehingga
menggunduli hutan yang merupakan habitat hewan banyak.
2. Persebaran Flora dan
Fauna di Dunia
Persebaran Flora dan Fauna di
dunia dapat dilihat berdasarkan kategori berikut:
a. Bioma
Gambar 9. Pembagian Bioma
Sumber: https://askabiologist.asu.edu/sites/
Bioma merupakan bagian dari
biosfer yang merupakan bentang lahan darat (landscape) yang mempunyai
karakteristik khas berdasarkan keadaan iklimnya didominasi oleh flora dan fauna
tertentu. Secara umum, bioma memiliki tiga subjek utama, yaitu produsen,
konsumen, dan pengurai atau decomposer. Bioma yang terbentuk biasanya akan
menyesuaikan sesuai letak geografis dan astronomis.Di samping itu, bioma juga
ditentukan oleh struktur tumbuhan, seperti semak, pohon, dan rerumputan.
Sehingga unsur vegetasinya lebih menonjol. Bioma dipermukaan bumi secara umum
dapat dibedakan menjadi: hutan hujan tropis, hutan gugur, padang rumput
(steppa), sabana, gurun, taiga, dan tundra.
1)
Bioma Hutan Hujan
Tropis
Hutan hujan tropis adalah bioma
hutan yang selalu basah atau lembab, dan memiliki keanekaragaman
vegetasi/tumbuhan yang sangat tinggi dan lebat. Bioma ini dapat ditemukan
disekitar wilayah khatulistiwa (0°–10°LU/LS). Ciri- ciri hutan hujan tropis di
antaranya sebagai berikut.
a)
Memiliki curah hujan sangat tinggi dan merata sepanjang tahun, yaitu lebih dari
2.000 mm/tahun.
b)
Memiliki pohon-pohon utama yang mempunyai ketinggian antara 20–40 m.
c)
Cabang pohon berdaun lebat dan lebar, serta hijau sepanjang tahun.
d)
Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tidak dapat menembus
dasar hutan karena tertutup pepohonan yang lebat.
e)
Permukaan tanahnya lembab dan sering tergenang air.
f) Suhu udara antara 25°- 26°C.
Gambar 2. Hutan Hujan
Tropis
Sumber:
http://1.bp.blogspot.com
2) Bioma Hutan Gugur
Bioma hutan gugur merupakan bioma
yang vegetasinya didominasi oleh tumbuhan peluruh atau tumbuhan yang
menggugurkan daunnya pada musim tertentu. Pada bioma ini mengalami empat musim,
yaitu panas, gugur, dingin, dan semi. Ciri khas dari bioma hutan iklim sedang
adalah warna daun yang berwarna oranye keemasan. Hal ini disebabkan karena
pendeknya hari sehingga merangsang tanaman menarik klorofil dari daun sehingga
diisi pigment lain.Ciri-ciri bioma hutan gugur, diantaranya sebagai berikut:
a)
Memiliki curah hujan yang tinggi dan merata antara 750 – 1.000 mm/tahun.
b)
Suhu rata-rata mencapai ±50°C.
c)
Vegetasi pada bioma ini pada umumnya memiliki daun yang lebar, tajuk yang
rapat, hijau pada musim panas, dan menggugurkan daunnya pada musim dingin.
d)
Memiliki jenis tumbuhan yang relatif sedikit
e)
Musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak terlalu dingin.
f) Terletak di daerah yang
mengalami empat musim yakni musim panas, dingin, semi dan gugur.
3) Bioma Padang Rumput (Steppa)
Gambar
3. Bioma Hutan Gugur
Sumber:
www.sunearthday.nasa.gov
4). Steppa atau padang rumput merupakan ekosistem
yang didominasi oleh vegetasi berbagai jenis rumput dan tidak ada pohon dan
semak-semak besar di wilayah itu. Kondisi tersebut dikarenakan area padang
rumput yang luas, sehingga tumbuhan susah untuk mengambil dan mengelola air
sehingga tanaman pohon menjadi sulit tumbuh maupun berkembang. Ekosistem padang
rumput banyak di temui di daerah yang beriklim Tropis dan subTropis.Ciri-ciri
bioma padang rumput (Steppa), di antaranya sebagai berikut:
a)
Merupakan padang rumput yang berilkim sedang
b)
Banyak terdapat di daerah Eropa timur, Amerika utara, Asia barat, dan Afrika
c)
Vegetasi rumput yang luas
d)
Suhu 19 derajat – 30 derajat saat musim panas, 12 derajat – 20 derajat saat
musim dingin
e)
Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun
f) Adanya jenis rumput yang
tingginya mencapai 3,5 m
3) Bioma Padang Rumput (Steppa)
Gambar
5. Bioma Padang Rumput
Sumber:
rumahbelajar.kemendikbud.ac.id
5) Bioma Gurun
Bioma gurun merupakan ekosistem
darat yang didominasi oleh flora dan fauna tertentu dan ditandai dengan
lingkungan yang beriklim kering dengan curah hujan yang sangat sedikit sekali,
curah hujan tahunannya kurang dari 250 mm/tahun. Ciri-ciri bioma gurun, di
antaranya sebagai berikut.
a)
Memiliki curah hujan yang sangat rendah ± 250 mm/tahun.
b)
Evaporasi (penguapan) tinggi dan lebih cepat daripada presipitasi (hujan).
c)
Memiliki perbedaan suhu udara yang sangat tinggi antara siang dan malam,
sehingga suhu udara pada siang hari sangat panas (450 C) sedangkan pada malam
hari sangat dingin (00 C).
d)
Tanah pasir sangat tandus karena tidak dapat menampung air.
e)
Kelembapan udara rendah.
f) Tingkat deflasi (pengikisan
tanah) tinggi.
Gambar
6. Vegetasi Gurun
Sumber:
rumahbelajar.kemendikbud.ac.id
6) Bioma Taiga
Taiga adalah suatu ekosistem
yang berada di hutan yang didalamnya hanya terdapat satu spesies pohon yang
sejenis. Spesies tersebut misalnya seperti pinus, konifer, cemara dan lainnya
yang sejenis. Ciri-ciri bioma taiga, di antaranya sebagai berikut.
a)
Suhu pada bioma taiga mencapai 90°F atau lebih pada musim panas.
b)
Memiliki musim dingin yang berlangsung cukup panjang dan daerah ini sangat
basah karena penguapannya rendah.
c)
Musim kemarau yang panas sangat singkat yakni berlangsung 1-3 bulan.
d) Jenis tumbuhan sangat
sedikit, umumnya hanya terdiri dari dua atau tiga jenis tumbuhan.
Gambar. 8Bioma Taiga
Sumber:
rumahbelajar.kemendikbud.ac.id 14
7) . Bioma tundra adalah
kawasan yang berada di sekitar kutub utara dan sebagian di selatan. Pada bioma
tundra tidak ditemukan pepohonan, namun hanya tumbuhan kecil sejenis
rumput-rumputan berbunga kecil dan lumut. Selain itu, fauna yang ditemukan pada
bioma tundra, adalah beruang dan rusa kutub. Ciri-ciri bioma tundra di
antaranya sebagai berikut
a)
Hampir di setiap wilayahnya tertutup oleh salju atau es.
b)
Mempunyai musim dingin yang pajang dan gelap serta musim panas yang panjang dan
terang, karena gerak semu matahari hanya sampai di posisi 23,5° LU/LS.
c)
Usia tumbuh tanaman sangat pendek yaitu berkisar antara 30-120 hari (4 bulan)
saja.
d) Fauna yang terdapat pada
bioma tundra kebanyakan adalah hewan yang memiliki bulu dan lapisan lemak yang
tebal, agar dapat menjaga suhu tubuhnya tetap hangat.
Gambar 9.
Bioma Tundra
b. Persebaran fauna di dunia
Penyebaran hewan atau fauna
dipermukaan bumi dipengaruhi oleh keadaan lingkungan hidup yang sesuai untuk
tempat hidupnya. Apabila suatu kelompok fauna sudah tidak cocok untuk mendiami
suatu daerah tertentu, maka kelompok fauna itu akan melakukan migrasi atau
perpindahan ke daerah lain.
AlfredRusselWallece,mengklasifikasikan
daerah persebaran fauna di dunia menjadi 6 (enam) wilayah Zoogeografical
seperti pada gambar berikut;
Gambar 16. Wilayah Persebaran
Fauna Dunia
Sumber: https://www.gurugeografi.id/2018/
1) Wilayah Paleartic
Meliputi di Siberia, Afrika
Utara, dan beberapa kawasan di Asia Timur. Fauna yang hidup di antaranya
harimau siberia, beruang kutub, beaver, dan rusa.
2) Wilayah Neartic
Meliputi sebagian besar Amerika
Utara dan Greenland (kutub utara sampai dengan subtropis). Fauna yang hidup di
antaranya antelope, rusa, dan beruang.
3) Wilayah Neotropical
Meliputi Amerika Selatan,
Amerika Tengah, dan Mexico. Fauna yang hidup di antaranya primata, kelelawar,
rodent, trenggiling, bison, dan kukang.
4) Wilayah Ethiopian/
Afrotropical
Meliputi Afrika dan Madagaskar.
Fauna yang hidup di kawasan ini di antaranya gajah afrika, gorila gunung,
jerapah, zebra dan lain-lain.
5) Wilayah Oriental
Meliputi India, Cina, Asia
Selatan dan Asia Tenggara. Fauna yang hidup dalam kawasan ini di antaranya
harimau sumatra, tapir malaysia, gajah india, kerbau air, badak, dan lain-lain.
6) Wilayah Australis Meliputi
Australia, Selandia baru, Papua, Maluku, OseaniaFauna yang hidup dalam kawasan
ini antara lain Kangguru, koala, buaya, platipus, wallaby, burung pengisap
madu, kiwi, kasuari.
C. Rangkuman
1.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sebaran Flora dan Fauna
a.
Faktor Iklim. Daerah-daerah yang
memiliki iklim yang ekstrim (dingin/kutub) akan memiliki jenis flora dan fauna
yang lebih sedikit spesiesnya.Faktor Iklim yang mempengaruhi di antaranya: suhu
udara, kelembapan udara, angin, dan curah
b.
Faktor Edafik (Tanah). Tanah yang
subur akan memberikan dampak yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Faktor-faktor
fisik tanah yang mempengaruhi antara lain, Tekstur, Tingkat Kegemburan, Mineral
Organik/Humus, Unsur Hara, Kandungan Air Tanah, Kandungan Udara Tanah.
c.
Faktor Fisiografi (Relief bumi). Bentuk
permukaan bumi yang beragam seperti pegunungan dapat menghambat penyebaran
tumbuhan.
d. Faktor mahluk hidup
(Biotik)
Tumbuhan yang memiliki daya
adaptasi kuat akan menghambat tumbuhan lain yang memiliki daya adaptasi yang
lemah. Selain itu, manusia juga memiliki peran sebagai penyebar flora dan
fauna.
2. Persebaran Flora dan
Fauna di Dunia
Persebaran Flora dan Fauna di
dunia dapat dilihat berdasarkan kategori berikut:
a. Bioma
Bioma merupakan bagian dari
biosfer yang merupakan bentang lahan darat (landscape) yang mempunyai
karakteristik khas berdasarkan keadaan iklimnya didominasi oleh flora dan fauna
tertentu. Secara umum, bioma memiliki tiga subjek utama, yaitu produsen,
konsumen, dan pengurai atau decomposer. Bioma yang terbentuk biasanya akan
menyesuaikan sesuai letak geografis dan astronomis. Di samping itu, bioma juga
ditentukan oleh struktur tumbuhan, seperti semak, pohon, dan rerumputan.
Sehingga unsur vegetasinya lebih menonjol. Bioma dipermukaan bumi secara umum
dapat dibedakan menjadi: hutan hujan tropis, hutan gugur, padang rumput
(steppa), sabana, gurun, taiga, dan tundra.
b. Persebaran fauna di dunia
Penyebaran hewan atau fauna
dipermukaan bumi dipengaruhi oleh keadaan lingkungan hidup yang sesuai untuk
tempat hidupnya. AlfredRusselWallece, mengklasifikasikan daerah persebaran
fauna di dunia menjadi 6 (enam) wilayah Zoogeografical seperti pada gambar
berikut;
1)
Wilayah Paleartic
2)
Wilayah Neartic
3)
Wilayah Neotropical
4)
Wilayah Ethiopian/ Afrotropical
5)
Wilayah Oriental
6) Wilayah Australis

Tidak ada komentar:
Posting Komentar