KD 3: KD 3.2
Memahami dasar-dasar pemetaan, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis
(SIG)
KD 4: 4.2
Membuat peta tematik wilayah provinsi dan/atau salah satu pulau di Indonesia
berdasarkan peta rupa Bumi
![]()
1 DASAR-DASAR PEMETAAN
A. TUJUAN
PEMBELAJARAN
1. Menyebutkan
pengertian peta
2. Menjabarkan komponen-komponen peta
3. Menjelaskan fungsi peta
4.
Mengidentifikasi tujuan pembuatan peta
B. Materi Pembelajaran
1. Pengertian
Peta
Peta adalah suatu
representasi/gambaran unsur-unsur atau kenampakan kenampakan abstrak
objek-objek yang dipilih dari permukaan bumi, atau yang ada kaitannya dengan
permukaan bumi, dan umumnya digambarkan pada suatu bidang datar yang
diperkecil/diskalakan (International Cartographic Association, 1973). Dari
definisi di atas terdapat tiga hal penting yang harus dipahami, yaitu:
a. Adanya penggambaran objek yang terdapat
dimuka bumi (melalui simbolisasi).
b. Adanya proyeksi dari permukaan
bumi yang berbentuk tidak datar kedalam bidang datar
c. objek-objek yang digambarkan
diperkecil (dengan skala)
Erwin Raisz ( dalam K. Endro Sariyono dan M.
Nursaban, 2010: 2) mengemukakan bahwa peta adalah suatu gambaran konvensional
dari permukaan bumi, sepertinya
kenampakannya oleh kita tegak lurus dari atas, dan ditambah huruf huruf dan
angka-angka sebagai informasi.
2. Komponen
Peta
a. Judul Peta
Judul merupakan kata yang
melambangkan isi. Baik di dalam artikel maupun berita, seseorang akan membaca
judul terlebih dahulu. Demikian halnya dengan peta. Judul peta memuat isi peta.
Judul peta juga menginformasikan isi pada peta. Sebelum membaca peta, biasanya
seseorang akan membaca judulnya terlebih dahulu. Ada dua peletakan judul peta.
Yang pertama ada di tengah atas peta, atau di bagian bawah pada peta.
b. Garis
Tepi
Garis tepi juga dinamakan
dengan border. Garis tepi atau border merupakan garis- garis yang terletak di
bagian tepi peta. Ujung- ujung tiap garis bertemu dengan ujung garis yang berdekatan.
Garis tepi atau border ini biasanya dibuat tebal dan juga rangkap dua.
3.
C. Skala Peta
4.
Skala peta, pasti kita
tidak asing lagi dengan yang satu ini. Skala peta merupakan sebuah bagian dari
peta yang menunjukkan sebuah ukuran perbandingan. Skala peta adalah
perbandingan jarak antara yang tercantum di peta dengan jarak yang sebenarnya.
Mengapa dibutuhkan skala peta? Karena semua jenis peta yang ada pada dasarnya
adalah hasil pengecilan dari sebuah wilayah yang ada di permukaan Bumi.
Bedanya, bumi yang bulat dilukiskan dalam bidang datar. Proses pengecilan ini
tentu saja akan menghasilkan perbandingan antara kenyataan bentuk yang ada di
muka bumi dengan gambar yang dihasilkan. Nah, angka tersebut lah yang disebut
dengan istilah skala.
Perlu kita ketahui bersama
bahwa skala merupakan faktor yang sangat penting di dalam sebuah peta. Melalui
pengamatan skala, kita dapat membayangkan luas wilayah maupun jarak antara dua
tempat yang sesungguhnya di permukaan Bumi. Dalam penulisan skala peta ada
beberapa macam. Macam- macam penulisan skala peta ini antara lain sebagai
berikut:
·
Skala Pecahan atau skala numerik
1:400.000 Cm
Skala pecahan atau skala
numerik merupakan skala peta yang dinyatakan dalam bentuk pecahan atau angka
perbandingan. Contohnya adalah skala peta 1: 20.000. Skala yang semacam ini
dapat diinterpretasikan atau diterjemahkan dengan 1 cm pada peta mewakili
20.000 cm pada jarak yang sesungguhnya atau jarak di lapangan 20.000 cm adalah
0,2 km.
·
dapat ala merupakan faktor yang sangat penting di dalam sebuah
peta. melalui mi dengan gambar yang dihasiskala garis atau skala Grafis
skala garis atau skala
grafis merupakan skala yang dinyatakan dalam bentuk sebuah ruas garis bilangan
atau batang pengukur. Skala garis ini merupakan skala yang lebih jarang
digunakan daripada skala numerik atau pecahan.
·
Skala kata atau skala verbal
Satu
centimeter dalam peta sama dengan empat kilometer di permukaan bumi
Jenis skala yang ketiga
adalah skala kata atau yang disebut juga dengan skala verbal. Skala kata atau
skala verbal ini merupakan skala yang dinyatakan dalam bentuk kalimat lengkap.
Contoh dari skala verbal atau skala kata ini adalah 1 sentimeter pada peta
berbanding dengan 500 meter di muka bumi. Apabila kita telaah lebih jauh, maka
skala kata atau skala verbal ini merupakan interpretasi skala numerik atau
angka yang kita jelaskan tadi. Dibandingkan dengan skala pecahan atau numerik,
skala verbal atau kata ini lebih jarang digunakan.
4.
Orientasi atau Arah Mata Angin
Yang selalu ada pada peta dan tidak boleh dilupakan, meskipun kita
sudah hafal adalah orientasi atau arah mata angin. Arah mata angin akan
mempertegas keyakinan kita akan arah sehingga kita akan semakin mudah untuk
memahami arah dalam membaca peta. Gambar arah mata angin dalam peta ada
berbagai macam bentuk. Ada yang digambar lengkap dengan 8 sudut atau anak
panah, ada pula yang hanya empat anak panah atau empat arah pokok (timur,
selatan, barat, dan utara), bahkan ada yang hanya satu arah saja, yakni arah
utara. Apapun bentuk dari mata angin tersebut, semuanya sangat membantu pembaca
untuk dapat memahami lebih jelas mengenai isi dari peta.
5.
Garis Astronomis
Dalam peta, kita pasti melihat ada garis- garis yang melintang dan
juga membujur di atas pulau- pulau atau wilayah yang ada di peta. Garis- garis
tipis yang melintang dan membujur tersebut dinamakan sebagai garis astronomis.
Garis astronomis merupakan garis khayal yang dibuat dan digunakan dalam rangka
mempermudaj menentukan posisi suatu tempat di muka bumi. Garis astronomis ini
dinyatakan dalam bentuk garis lintang dan juga. Garis
lintang atau latitude merupakan garis khayal yang melingkari Bumi dengan arah
horizontal. Sementara garis bujur atau longitude atau garis meridian adalah
garis khayal yang melingkari Bumi secara vertikal yang membujur dan
menghubungkan kutub utara dengan kutub selatan. Garis- garis astronomis ini
meski merupakan garis khayal, namun mempunyai fungsi yang sangat banyak.
Garis lintang mempunyai fungsi banyak sekali, terutama untuk
menentukan daerah musim. Sementara garis bujur sangat berfungsi untuk menentukan
letak daerah waktu atau sebagai penentu waktu di suatu daerah atau tempat.
6.
Lettering atau Tata Penulisan
Lettering atau tata penulisan merupakan salah satu bagian dari
peta. Tidak hanya peta, bahkan di berbagai objek bergambar, keberadaan tulisan memanglah
sangat penting. Tata penulisan pada peta ini mempunyai aturan tersendiri yang
membedakan objek- objek geografi yang ditampilkan pada peta. Dalam pembuatan
peta, ada empat tata penulisan yang harus diperhatikan. Keempat tata penulisan
tersebut antara lain sebagai berikut:
·
Nama- nama ibu kota, negara, benua dan pegunungan harus ditulis
dengan huruf kapital tegak.
·
Nama- nama samudera, teluk yang luas, laut dan juga selat yang
luas harus ditulis dengan huruf kapital miring.
·
Nama- nama kota kecil dan gunung harus ditulis dengan huruf kecil
tegak. Awal nama kota dan gunung harus ditulis dengan huruf besar.
·
Nama- nama sungai, danau, selat yang sempit, dan teluk yang sempit
harus ditulis dengan huruf kecil miring.
Nah, itulah keempat aturan penulisan atau tata tulis dalam membuat
peta. Atura- aturan tersebut harus diperhatikan dan juga diindahkan supaya
menghasilkan sebuah peta yang berkualitas serta nyaman dan mudah untuk dibaca
dan dipahami.
7.
Warna
Unsur- unsur dari peta yang lainnya yang juga perlu untuk diperhatikan
adalah warna. Warna tidak hanya bergfungsi untuk mempercantik tampilan saja.
Namun pada peta, warna juga mempunyai peranan yang sangat penting. Hal ini
karena warna warna menyimpan berbagai macam informasi yang berkaitan dengan
permukaan lokasi yang digambarkan pada peta. Warna- warna yang ada di dalam
peta tersebut antara lain sebagai berikut:
·
Warna hitam
Di dalam peta, warna hitam merupakan warna yang digunakan untuk
menunjukkan batas administrasi, lettering maupun detail mengenai penghunian.
Jadi warna hitam ini merupakan warna yang menunjukkan sebuah batas.
·
Warna biru
Kemudian ada warna biru. Warna biru di dalam peta digunakan untuk
menunjukkan tubuh air, seperti sungai, danau, waduk, maupu laut. Sementara itu
di peta kita seringkali mendapati warna biru dengan berbagai macam degradasi.
Nah degradasi warna biru tersebut menunjukkan tingkat kedalaman dari tubuh air
tersebut. Warna biru yang semakin tua menunjukkan kedalaman yang lebih. Jadi
antara perairan yang mempunyai warna biru tua dengan perairan yang warnanya
biru muda, lebih dalam yang berwarna biru tua.
·
Warna hijau
Selanjutnya adalah warna hijau. Biasanya warna hijau adalah warna
yang menunjukkan tumbuhan. Dan benar saja, di dalam peta, warna hijau ini
berhubungan dengan tumbuh- tumbuhan. Lebih tepatnya, warna hijau di peta
menunjukkan dataran rendah,
vegetasi atau tumbuhan serta hutan (baca: hutan lindung).
·
Warna merah
Di dalam pembuatan peta, kita juga menggunakan warna merah. Warna
merah di dalam peta menunjukkan keberadaan jalan raya, atau untuk menunjukkan
letak kota ataupun ibu kota.
·
Warna coklatskala ss
Dan yang terakhir adalah warna coklat. Di dalam pembuatan peta
kita juga menggunakan warna coklat. Warna coklat di dalam peta ini digunakan
untuk menunjukkan daerah yang mempunyai kemiringan lereng yang sangat besar
atau sangat curam. Sebagai contoh adalah dataran tinggi atau daerah pegunungan.
Nah, itulah beberapa warna yang dipakai di dalam pembuatan peta.
Warna- warna tersebut seringkali kita temukan di setipa wilayah pada peta.
Warna- warna tersebut ternyata tidak sembarangan dipilih, namun mempunyai
artinya masing- masing.
8.
Simbol
Setelah adanya warna, kemudian yang ada di dalam peta ainnya
adalah simbol. Simbol merupakan tanda konvensional yang terdapat di dalam peta
untuk mewakili keadaan sebenarnya ada di lapangan atau kenyataannya. Dalam
pembuatan peta, pemberian atau pembuatan simbol tidak boleh sembarangan.
Setidaknya ada beberapa syarat untuk dapat membuat simbol yang baik, beberapa
syarat tersebut antara lain sebagai berikut:
·
Kecil
Simbol pada peta haruslah
dibuat kecil. Hal ini bertujuan agar simbol tidak terlalu memerlukan ruang pada
peta, sehingga tidak akan memakan tempat dan membuat peta menjadi terlihat
penuh.
·
Sederhana
Simbol
pada peta juga harus dibuat sederhana, hal ini bertujuan agar simbol tersebut
mudah untuk digambar.
·
jelas
·
ontoh adalah dataran tinggi atau daerah pegunungan.miringan a uk
menunjukkan letak kota atau Allah lebih dalam yang berwarna bi
Sifat yang paling penting
yang dimiliki oleh simbol adalah, simbol harus jelas. Hal ini bertujuan agar
tidak menimbulkan salah tafsir atau salah arti oleh pembaca.
Nah, itulah beberapa syarat
penulisan simbol pada peta. Syarat- syarat tersebut haruslah dimiliki simbol
peta supaya bisa menjadi simbol yang dinamis dan mudah dimengerti semua
pambaca. Di dalam peta, ada beberapa jenis simbol. Jenis- jenis simbol yang ada
di peta mempunyai fungsinya masing- masing. Beberapa jenis simbol pada peta
antara lain sebagai berikut:
·
Simbol titik atau simbol dot
Jenis simbol yang pertama
adalah simbol titik atau simbol dot. Simbol titik atau simbol dot merupakan
simbol yang digunakan untuk menyatakan posisi atau lokasi suatu tempat. Simbol
titik atau simbol dot ini dapat berupa simbol pictorial atau gambar maupun
simbol huruf.
·
Simbol garis
Jenis simbol yang kedua
adalah simbol garis. Simbol garis merupakan simbol yang digunakan untuk
menggambarkan batas- batas administrasi, jalan, maupun sungai. Simbol ini dapat
berupa garis bersambung maupun putus- putus, dan juga garis tipis maupun tebal.
Biasanya, simbol garis ini digunakan untuk menyatakan batas- batas wilayah,
maupun sungai.
·
Simbol luas
Jenis simbol yang ketiga
adalah simbol luas. Simbol luas ini merupakan simbol yang digunakan untuk
menyatakan tempat- tempat dengan luas tertentu.
9.
Legenda
Di dalam peta, pasti kita
bertemu dengan legenda. Di peta, biasanya legenda ini biasanya dituliskan dalam
kotakan di sebelah pojok. Legenda juga disebut dengan keterangan. Yang
sebenarnya, peta merupakan sebuah informasi mengenai suatu tempat yang ditulis
sederhana dengan berbagai bentuk simbol. Maka untuk membacanya diperlukan
keterangan. Nah, keterangan- keterangan mengenai peta dan apa saja yang ada di
dalamnya inilah yang disebut dengan legenda. Legenda ini pada umumnya ditulis
ringkas di dalam sebuah kotak yang diletakkan di pojok bawa. Namun tidak semua
peta meletakkan legenda di pojok bawah. Legenda juga bisa diletakkan di tempat-
tempat lain yang sekiranya tidak mengganggu kenampakan peta sehingga membuat
peta tersebut tetap terlihat menarik.
10.
Sumber dan Tahun Pembuatan Peta
Dalam membuat peta, hal wajib yang harus dicantumkan adalah sumber
dan tahun pembuatan peta. Sumber dan tahun pembuatan peta merupakan komponen
yang sangat penting dalam pembuatan peta. Maka dari itulah, sangat penting bagi
kita untuk memperhatikan sumber serta tahun pembuatan peta apabila ingin
mendapatkan peta yang terpercaya. Mengapa hal tersebut harus dilakukan? Karena
sumber serta tahun pembuatan peta ini menunjukkan data- data yang digunakan
dalam pemetaan, sehingga akan memberikan kepastian informasi yang disajikan
adalah informasi yang akurat.tahun pembuatan peta menunjukkan kapan peta
tersebut di buat. Jika kita membutuhkan peta untuk kegiatan tertentu, maka
pilihlah peta dengan tahun pembuatan yang paling baru. Hal ini karena peta yang
paling baru tersebut akan menyajikan berbagai informasi yang up to date,
sehingga sesuai dengan keadaan sekarang.
11.
Inset Peta
Komponen dari peta yang selanjutnya adalah inset
peta. Inset peta merupakan komponen pada peta yang digunakan untuk
memperjelas posisi suatu wilayah yang ada di peta. Inset peta ini terdiri atas
dua jenis, yakni inset lokasi dan juga inset pembesaran. Keterangan lebih
lanjut mengenai inset lokasi dan inset pembesaran adalah sebagai berikut:
·
Inset lokasi
Inset lokasi pda peta digunakan untuk memberikan gambaran secara
global wilayah di sekitar daerah yang dipetakan. Sebagai contoh adalah peta
Provinsi Riau memerlukan inset peta sumatera atau Indonesia.
·
Inset inset peta. inset jikan berbagai informasi yang up to date,
sehingga sesuai dengan keadaan seapembesaran
Inset pembesaran merupakan inset yang digunakan untuk menggambarkan wilayah yang kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar