A.
Tujuan Pembelajaran
1.
Setelah kegiatan
pembelajaran 2 ini kalian diharapkan mampu memahami Pola dan Faktor Interaksi Desa-Kota
2.
Setelah Kegiatan Pembelajaran Ini Kalian Diharapkan Mampu Memahami Usaha Pemerataan Pembangunan Di Desa Kota
B.
Uraian
Materi
B. POLA DAN FAKTOR INTERAKSI DESA-KOTA
1. Faktor-faktor yang
mendasari interaksi desa – kota
Gravitasi
untuk memudahkan anda memahami materi ini silakan belajar melalui power point ini, silakan di buka
Istilah gravitasi lebih
dikenal setelah lahirnya Hukum Gravitasi Newton yang menyatakan bahwa:
a. Setiap benda mempunyai kekuatan menarik terhadap benda lain
b. Di antara dua benda terjadi proses saling tarik-menarik
c. Besarnya kekuatan
tarik-menarik antara dua benda berbanding lurus dengan perkalian massa kedua
benda itu dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya.
Hubungan antara Hukum
Gravitasi Newton dengan interaksi desa – kota, adalah sebagai berikut :
a. Proses interaksi desa – kota terjadi karena masing-masing
mempunyai kekuatan untuk menarik.
b. Kota mempunya kekuatan menarik terhadap desa karena alasan
berikut:
1) Di kota terdapat beragam pusat daerah kegiatan dan aneka ragam
lapangan kerja.
2) Kota sebagai simbol kemajuan dan jendela pembaharuan untuk
hal-hal baru.
c. Desa mempunya kekuatan menarik terhadap kota karena alasan
berikut:
1) Desa mempunyai banyak sumberdaya alam
2) Desa sebagai lumbung serta memberi aneka
bahan pangan, bahan sandang, bahan perumahan, dan aneka bahan mentah industri.
3) Desa sebagai pusat
tenaga kerja.
4) Desa mempunyai
keanekaragaman sumberdaya lingkungan dan panorama alam.
d. Besar kecilnya
kekuatan tarik-menarik antara kota dan desa tergantung pada tinggi-rendahnya
potensi fisik-nonfisik kota dan desa tersebut serta tergantung ada atau
tidaknya sarana dan prasarana transportasi penghubung kota dan desa.
Konsep model gravitasi ini didasarkan atas
pernyataan bahwa jika ukuran salah satu atau kedua wilayah bertambah, maka
pengaruh yang terjadi di antara kedua kota tersebut juga akan bertambah.
Semakin jauh jarak antara kedua wilayah, maka akan semakin berkurang juga
pengaruh yang terjadi di antara keduanya.
2. Zona Interaksi Desa –
Kota
Kekuatan hubungan suatu wilayah kota yang
berinterkasi dengan wilayah pedesaan biasanya sesuai dengan jarak ke pusat kota
dan membentuk wilayah tertentu. Semakin jauh letak suatu daerah dari pusat
kota, maka semakin lemah interaksinya dengan pusat kota tersebut. Wilayah
interaksi ini akan membentuk lingkaran-lingkaran, di mulai dari pusat kota
sampai ke wilayah desa.
Zona-zona interaksi desa dan kota oleh
Bintarto (1986:66) dijelaskan sebagai berikut:
1. City, diartikan sebagai pusat kota
2. Suburban (sub daerah perkotaan), suatu wilayah yang
lokasinya dekat pusat atau inti kota, dihuni oleh para penglaju.
3. Suburban Fringe (jalur tepi sub wilayah perkotaan),
suatu wilayah yang melingkari suburban dan merupakan wilayah peralihan antara
kota dan desa.
4. Urban Fringe (jalur tepi wilayah perkotaan paling luar)
yaitu semua wilayah batas luar kota yang mempunya sifat-sifat mirip kota,
kecuali inti kota.
5. Rural Urban Fringe (jalur
batas desa dan kota), merupakan wilayah yang terletak antara kota dan desa,
yang ditandai dengan pola
penggunaan lahan campuran antara sektor
pertanian dan non pertanian.
asetelag anda belajar materi di Link mari kita coba bermain kusi berikut :
1. Zona Interaksi Desa – Kota , pada kuis ini anda memasang kesesuaian nama wilayah dan penjelasanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar