Minggu, 15 Oktober 2023

LKPD 3 INETERAKSI DESA DAN KOTA

 

A.     Tujuan Pembelajaran

 

1.       Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini kalian diharapkan mampu memahami Pola dan Faktor Interaksi Desa-Kota

 

2.       Setelah Kegiatan Pembelajaran  Ini Kalian Diharapkan Mampu Memahami Usaha Pemerataan Pembangunan Di Desa Kota

 

B.     Uraian Materi

B. POLA DAN FAKTOR INTERAKSI DESA-KOTA

1. Faktor-faktor yang mendasari interaksi desa – kota

Gravitasi 

untuk memudahkan anda memahami materi ini silakan belajar melalui power point ini, silakan di buka

Istilah gravitasi lebih dikenal setelah lahirnya Hukum Gravitasi Newton yang menyatakan bahwa:

 

a. Setiap benda mempunyai kekuatan menarik terhadap benda lain

b. Di antara dua benda terjadi proses saling tarik-menarik

c. Besarnya kekuatan tarik-menarik antara dua benda berbanding lurus dengan perkalian massa kedua benda itu dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya.

 

Hubungan antara Hukum Gravitasi Newton dengan interaksi desa – kota, adalah sebagai berikut :

a. Proses interaksi desa – kota terjadi karena masing-masing mempunyai kekuatan untuk menarik.

b. Kota mempunya kekuatan menarik terhadap desa karena alasan berikut:

1) Di kota terdapat beragam pusat daerah kegiatan dan aneka ragam lapangan kerja.

2) Kota sebagai simbol kemajuan dan jendela pembaharuan untuk hal-hal baru.

 

c. Desa mempunya kekuatan menarik terhadap kota karena alasan berikut:

 

1) Desa mempunyai banyak sumberdaya alam

 

2) Desa sebagai lumbung serta memberi aneka bahan pangan, bahan sandang, bahan perumahan, dan aneka bahan mentah industri.

 

3) Desa sebagai pusat tenaga kerja.

4) Desa mempunyai keanekaragaman sumberdaya lingkungan dan panorama alam.

d. Besar kecilnya kekuatan tarik-menarik antara kota dan desa tergantung pada tinggi-rendahnya potensi fisik-nonfisik kota dan desa tersebut serta tergantung ada atau tidaknya sarana dan prasarana transportasi penghubung kota dan desa.

 

Konsep model gravitasi ini didasarkan atas pernyataan bahwa jika ukuran salah satu atau kedua wilayah bertambah, maka pengaruh yang terjadi di antara kedua kota tersebut juga akan bertambah. Semakin jauh jarak antara kedua wilayah, maka akan semakin berkurang juga pengaruh yang terjadi di antara keduanya.

2. Zona Interaksi Desa – Kota

 

Kekuatan hubungan suatu wilayah kota yang berinterkasi dengan wilayah pedesaan biasanya sesuai dengan jarak ke pusat kota dan membentuk wilayah tertentu. Semakin jauh letak suatu daerah dari pusat kota, maka semakin lemah interaksinya dengan pusat kota tersebut. Wilayah interaksi ini akan membentuk lingkaran-lingkaran, di mulai dari pusat kota sampai ke wilayah desa.


Zona-zona interaksi desa dan kota oleh Bintarto (1986:66) dijelaskan sebagai berikut:

1. City, diartikan sebagai pusat kota

2. Suburban (sub daerah perkotaan), suatu wilayah yang lokasinya dekat pusat atau inti kota, dihuni oleh para penglaju.

3. Suburban Fringe (jalur tepi sub wilayah perkotaan), suatu wilayah yang melingkari suburban dan merupakan wilayah peralihan antara kota dan desa.

4. Urban Fringe (jalur tepi wilayah perkotaan paling luar) yaitu semua wilayah batas luar kota yang mempunya sifat-sifat mirip kota, kecuali inti kota.

5. Rural Urban Fringe (jalur batas desa dan kota), merupakan wilayah yang terletak antara kota dan desa, yang ditandai dengan pola

 

penggunaan lahan campuran antara sektor pertanian dan non pertanian.



SELENGKAPNYA


asetelag anda belajar materi di Link mari kita coba  bermain kusi berikut :

1. Zona Interaksi Desa – Kota , pada kuis ini anda memasang kesesuaian nama wilayah dan penjelasanya


2. Daya menarik Desa terhadap kota, pada kuis ini kalian mencoba memilih kalimat yang sesuai dengan daya tarik desa terhadap kota

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOAL PERSIAPAN UJIAN SEMESTER

  Pelajari soal di bawah ini untuk persiapan ujian semester ! 1. Gejala geosfer. (1) perubahan iklim global (2) kebakaran hutan di Kaliman...