DEAR
SAHABATKU DI RUMAH SAKIT SILOAM MAKASSAR
(IBU
MAKHNIAR KAMASE)
Kisah ini ku
tulis sejak ibu Niar masuk makassar dan bersambung setelah meninggal)
Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Bagaimana
kabarnya, Pasti inbu niar (panggilan singkatmu) menjawab walaikum salam,” iye
baik-baik saya ini, tidak apa-apa saya ini”. Tidak pernah mengeluh, tidak
pernah mengatakan saya tidak bisa, tidak pernah mengeluarkan saya capek, tapi
selalu menunjukkan semangat dan mengatakan iya saya bisa nanti saya lakukan
dengan wajah semangat berseri-seri, itulah keseharianmu sahabat.
Hari itu (20
Pebruari 2023), aku menyibukkan diri belajar menggunakan aplikasi canva sama
teman mengajar saking asyiknya aku tidak mendengarkan panggilan masuk di
hpku,tapi entah kenapa setelah shalat dhuhur aku membuka hp ternyata
sahabat-sahabatku yang MAN 2 (ibu Rosna dan Ibu Makhniar )menelpon beberapa,
pasti dalam ada sesuatu yang penting untuk diriku,aku menjawab melalui chat.
Setelah setelah aku membalas dengan chat dengan kata “iye” tiba-tiba masuk
nelpon di handphone ku deari ibu mahkniar... diriku pasti kaget tumben amat dia
menelponku ada apa gerangan. Kami pun berkomunikasi sedikit.
Ibu Nair :
Assalamau bu Fat!
Saya : Walaikum salam, ada yang bisa saya bu
niar?
Ibu Nair : Ada ibu fat tanam pohon
kanker? Tolong antarkan saya !
Saya :
Ada lalu tapi sudah di potong suamiku, siapa yang butuh, tanya lanjutku karena
setahuku daun kanker ini obat untuk menyembuhkan kanker payudaya
Ibu Nair : Saya yang butuh bu fat
Saya : Memang ibu Nair sakit ?
Ibu Niar : Iya saya yang sakit !
Saya : Sudah periksa ?
Ibu Nair : Sudah, sudah saya periksa ke dokter saya
sudah positif kena penyakit itu, saya
sudah di rujuk dan harus berobat
ke Makassar !
Saya : Iya bawakan tunggu saya, mesti dalam
hatiku saya harus putar mencarinya dengan segala kesibukkan, tapi aku harus
mendapatkan daun untuk membantu sahabat baikku(kata hatiku)
Ibu Niar : say minta tolong sekali bu fat
tolong ambilkan saya,saya tunggu kita(kamu)
di sekolah
Saya : Ok, tunggu saya pulang abis finjer jam
16,45!
Sekatika hatiku remuk bagaimana bisa sahabatku bisa kena kanker payudaya
dan selama ini tidak pernah aku dengan dia mengeluh tentang kejalanya.
Pikiranku tertuju kenama harus aku dapatkan daun kanker walaupun aku tahu daun
kanker itu di Kota Palu ada dengan tetanggaku di BTN Mutiara, Jln Malaeo, Jalan
Beringin dan BTN Silae. Aku bertekat harus dapat dari salah satu tempat ini. Jam
dinding terus berputar melanjutkan waktu yang tak pernah mundur. Waktu shalat
Asharpun sudah tiba, Segera kutunaikan kewajibanku hari ini, segera ku kemas
semua barang bawaan untuk balik kerumah. Waktu finjer (Absen pulang ) harus
kulakukan di awal waktu dan tak ingin lambat akupun menunggu di depat alat
finjer supaya aku tidak telat.
Selesai finjer segera aku naikki motor tuaku
kesayanganku (astra green)dan memutar kunci kontak untuk menyalakan mesin untuk
memulai perjalan pulang. Bismillahirrahmanirrahiim aku mulai mencari obat kanker, dan pohon
kanker yang kulewati pulang ada di jalan beringin. Pas dalamperjalanan di jalan
beringin kuasanya Allah pemilik pohon ada di pekarangan rumah yang selama ini
hampir saya tidak temukan orang di rumah itu. Aku pun berhenti dan meminta daun
kanker tersebut, masyaallh tuannya memberiku daun kanker satu plastik besar, ucapan
terimakasihku yang teramat banyak kepada yang punya atas kebaikkan hatinya
memberikan daun kanker untuk sahabatku.
Hatiku senang tidak terkira membawa pulang daun
kanker besar hati sambil berdoa dan penuh harap daun ini bisa menyembuhkan
penyakitnya bu Niar. Kukantung plastik ng berisi daun di motor perjalanan saya
lanjutkan menuju tempat mengajar mengajar bu Niar (MAN 2 Kota Palu) jalan Muh
Thamrin. Sesampai di MAN 2, langsung saya mencari bu Niar dan memberikan daun
kanker, betapa diriku kaget sahabatku yang dulu agak berisi badan kiti mulai
kurus dan pucat. Saya tidak panjang lembar ku peluk dan menenang jiwanya bahwa
sakit itu ada obatnya, sabar dan tawakal dalam menjalani sambil aku kasih tahu
tata cara mengobati kanker menggunakan daun kanker.
Dalam kondisi ini pun beliau masih senyum ceria
seakan-akan tidak penyakit yang berada di tubuhnya. Tapi satu membuat hatiku
tersentuh ketika salah satu temanku (Ibu Ida)
dalam kerumunan itu bercerita ini daun ini bagus sekali untuk mengobati
kanker payudara sudah banyak orang yang sembuh, lanjut lagi temanku ini
bercerita ini kaknker payu daya cepat sekali menyebar apalagi sebelah kiri
karena dekat dengan jantung. Bu Niar menyahut cerita ibu Ida “ itulah yang sayarasakan
ini kerja sedikit saja sudah lelah”. Ya
Allah berati penyakitnya sudah parahnya sampai sudah cepat lelah gini, dalam
hatiku.
Sahabat, akau menyayangimu hampit tiap hari
mengingat dirimu, sengaja aku
menghubungi lewat via telpon menanyakan keadaanmu. Ibu Niar sempat bercerita
lewat percakapan kami
Saya : bagaiman keadaannya kita
(Kamu)?
Bu Niar : Baik-baik saya ini
Saya : bagaimana dengan
penyakitnya bu
Bu Niar : iya bu Fat, kankerku belum
bisa di tangani karena karnya kanker ini
sudah menjalar sampai hati, jantung dan paru-paru, jadi harus di obati dulu
hari baru bisa di kemo.
Saya : saya dulu pernah
kenaikkan fungsi hati karena kecaepan nilainya 103, kalau bu niar fungsi hari
yang mana yang naik?
Bu Niar : dua-duanya, yang kecapean
225 dan yang satunya 550
Mendengar keadaan riil penyakit dari hasil periksa darah hariku rasa sesak aku
saja yang nilai 103 sudah lemas dan berdaya apa lagi nilai di atasnya, wajar
saja suaranya yang terdengan via HANDphone terbata-bata dan rada-rada sesak.
Mendengar kata-kata Bu Niar “ itulah yang saya
rasakan ini kerja sedikit saja sudah lelah ”teringat denggan sakit yang aku
alami beberapa tahun silam yang hampir membawaku ke alam kubur. Tapi saat itu
saya sakit kenaikkan fungsi akibat kecapaean, memang aku capek karena mengurus
semuanya tampa suami tampa orang-orang mengurus ketiga anak, mengajar mengurus
rumah tangga sebelum dan setelah melahirkan anak ke-3.
Sahabat ,Aku tahu engaku orang yang tangguh dalam
bekerja, tapi kita bisa pungkuri bahwa fisik akan akan rapuh ketika di serang
penyakit maknay kita perlu berobat dan berihktiar kepada Allah, itu bisakita
lakukan dengan pengobatan lewat dokter, ramuan tradisional maupun lewat dkizir,
syalawat dan ruqiah dan ibadah lainya.
Ada kisah yang pernah ku lakukan ketika
mengahadapi masah kesehatan sepertimu walaupun itu beda penyakit. Kamu tahukan
sakitku tidak bisa tidur siang dan malam hari dalam waktu bertahun-tahun yang
membuat organ tubuhku bagian dalam mengalami kerusakan sampai dokter menfonisku
liver akut. Aku tidak bisa berbuat apapun rasa capek dan loyo tampa daya.
Berjalan samapi 5 langkah pun aku tidak mampu lagi, nasipun anak sulungkku
Nabila siapkan di dekat bantal kepalaku
jika sewaktu-waktu aku lapar tingal mengambil dan memasukkan dalam mulut dalam
keadaan tidur. Dalam kalut yang kuat aku berpikir aku tidak lama lagi hidup
kutatap satu-satu anakku yang penuh aku harus untuk mengurus mereka. Air mataku
menetes tampa batas menghayalkan kelak jika aku pergi mereka besar di tangan
wanita lain (ibu tiri). Dan ketiga anakku pun saya bagi kepada saudara saudara
ku dan saudara suamiku. Aku lawan semua hayalanku dan aku bangun dari tidurku
untuk berwudlu dan melaksanakan shalat hayat selama 3 hari berturut. Nah di
hari ke tiga aku merasakan sesuatu seakan-akan angin sepoi-sepoi menyapa
hidupkan bahwa aku akan sehat dan kembali beraktivitas biasa seperti lalu.
Sahabat..., masih ingat cerita indah kita
waktu pembukaan PORSENI Kemenag di MAN 2 Palu? Aku yang agresif dan mau kepok
dengan kisah anak-anak kita yang kebetulan satu kelas di SMP Al-fahmi Kota
Palu. Ku tarik tanganmu untuk mencari posisi bagus supaya kita berbagi cerita
sepaus hati kita. Ketawa-ketiwi kita kelaur tampa beban seakan hanya kita dua
yang punya bahagia. Kita tampa peduli dengan orang lain dan mungkin ada di
antara mereka yang memperhatikan ketawanya kita yang duduk ditengah-tengah
orang. Kita sepakat bahwa cerita kita bukan mengumbar keadaan keluarga tapi
kita tukar pikiran bagai mana cara menghadapinya. Ini curhat ibu-ibu pimtar
kali he he he
Sahabat, masih ingat ya waktu kita satu
tim pemutuan di MAN 2 Model Palu, sepertinya kita sama-sama posisinya jadi
sekretaris 1 dan sekretaris 2. Di situ ku malihat keppwaianmu dalam
menyelesaikan tampa rasa lelah dan capek, walupun kita sudah bagi tugas tapi
kadang aku bertanya ada yang bisa saya bantu pasti kamu mengatakan sudah bu
semua sudah selesai. Saya suka kerjamu sahabat lebih teliti lebih cepat dan
lebih rapi ketimbang aku alias aku lebih kapuraca (bahasa kaili yang artinya
kurang rapi). Setiap kali kamu menyelesaikan tugas pasti dengan senyum tampa
mengeluh.
Sahabat, Masih ingat ya waktu kita
sama-sama hamil 6 Orang (hamil berjamaah), kalau tidak salah yang hamil bareng
saat itu ibu Irna wati(sekarang bendahara di Kemenag Provinsi Sul-Teng), Ibu
Zulkefi, Ibu Mahkniar, Saya sendiri (Ibu Fatmah), Ibu Rahmatia, dan Ibu Hj.
Fitryah. Di anatara enam bumil ini menurut teman-teman di sekolah kita dua yang
paling lincah he he he, jalan dan kerjanya seperti orang yang tidak hamil,
masih ingat nggak siapa yang paling besar buntingnya, yang pasti saya dong dan
ibu kefi, sampai di juluki perut gendang, malu!. Masyaallah kitapun dapat
giliran bersalin tiap bulan 1 orang yang tumbang yang di awali ibu Irna
melahirkan Agung, Susul bulan kedua Ibu Kefi melahirkan Syifa, selajutnya ibu
Niar melahirkan Adiba, lanjut saya di bulan Mei melahirkan Nabila, di teruskan
oleh Ibu Tia melahirkan Natasya dan tutup Ibu Aji Fit melahirkan Iwan.Mereka
sekarang mulai menginjak remaja duduk di bangku sekolah kelas 2 SMP, semoga
mereka menjadi anak yang sholeh dan sholeh, Aamiin.
Sore itu selasa, 11 April 2023 saya pulang
sekolah berhubung dan lain hal yang perlu saya sampaikan saya singgah dulu di
rumah tetangga tiba-tiba handphonku ada tanda panggilan terjawab. Serentak
mulutku berkata, mama terpon masuk dari teman ku Ibu Rosna “ pasti teman ku
yang di rawat di Makassar meninggal yang dia mau kasi tahu”. Akupun segera
pamit pulang karena perasaanku yang kurang enak di muka pererti ada dia (ibu Niar).
Segera membyuka HP lagi di sebagian FB teman sudah ada yang memposting akan
kepulangan menghadap sang pencinta. Rasa sedihku luar biasa, dan rasa tak
percaya yang begitu kuat di hatiku. Kemarin hari senin saya
bersilaturrahimdengan teman-teman ku di MAN 2, Kami banyak cerita tentang dia
ya cerita derita yang dia yang disembunyikan hingga parah gitu baru mau di
unggapkan. Itulah hebat almarhumah tidak pernah mengeluh sedikitpun hanya
senyum yang bisa di utarakan.
Rabu, 12 April 2023 biasa saya PNS wajib bekerja
tepat waktu yang di awalai dengan setor jari atau absen. Yang biasaya saya
langsung ke sekolah kini saya harus berubah arah ke bandara dulu yang ditemani
suami untuk menjemput mayatnya temanku. Semalaman Nabila saling chat dengan
Adiba menanyakan kepulangan jenazah ke Kota Palu. Menurut Adiba kami menginap
di bandara insyallah mendarat jam 6 ke bandara Mutiara Palu. Berarati bisa saya riki untuk
menjeput di bandara. Di bandarapun sudah banyak teman-teman baik dari MAN 2
maupun dari POLSEK Palu Selatan tempat suami beliau bertugas. Jam sudah
menunjukkan pukul 06.30 Wita, sementara masih ada acara seremoni penjemputan
jenazah kelaurga besar polri. Aku pun pamit untuk melakukan finjer dulu baru
langsung ke tempat duka jalan Yojokodi
Rasa kehilangan yang amat terukir di hatiku, kini
memoriku mengeluarkan semua kenangan membuat air mata, meleleh tak tertahan.
Rasa kehilangan pasti adan tapi rasa percaya kehingan lebih kuat, mungkin
karena rasa memiliki yang kuat di hati. Suami yang menemani dengan sabar
mengantar dan sama-sama sampai di rumah duka. Rasa penasaranku ingin melihat
muka yang mulai pusat dan semyum khas sewaktu pertemuan terakhir ketika
mengantarkan daun kanker, sangat kuat. Di rumah duka para palayat sudah mulai
penuh dalam rumah baik dari keluarganya, teman mengajar, tetanggga maupun
pelayat lainnya. Isak tangis dan dengan mata berderai air mata sana sini. Aku
ambil buku yasin yang sudah di siapkan disamping jenazah untuk dibaca dengan
niat semoga pahalanya terkirim untuk sahabatku. Kini giliran kami duduk depan
jenazah, dan temanku membuka kain putih penutup muka. Akuyang rindu dan
penasaran, begitu melihat muka jenazah yang nampak seperti tidur pulas. Tak
terasa suarakulah yang paling keras menangis isak di depan jenazah,maaf aku
sahabat bukan karena aku tak ikhlas atas kepergianmu tapi kenangan yang kita
ukir bersama yang tak bisa aku lupa.
Pembaca yang budiman saya ajak kita doakan bersama
untuk sahabatku yang telah mendahuului kita semua
Al fatihah
Komentar
Posting Komentar