Senin, 13 Oktober 2025

MACAM-MACAM PETA DAN PEMANFAATANNYA

 


A. KOMPOTENSI DASAR

KD 3: KD 3.2 Memahami dasar-dasar pemetaan, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

KD 4: 4.2 Membuat peta tematik wilayah provinsi dan/atau salah satu pulau di Indonesia berdasarkan peta rupa Bumi

 

A.      TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Menjelaskan Macam-macam Peta

2. Menguraikan Manfaat Peta

 

MATERI PEMBELAJARAN

1.       Jenis-Jenis Peta

 Peta yang dapat kita temukan sangat banyak jenisnya, tergantung pada tujuan pembuatan peta, jenis simbol dan skala yang digunakan, atau kecenderungan bentuk fenomena yang akan digambarkan. Dari sekian banyak jenis peta, pada dasarnya dapat dibagi kedalam dua kelompok besar yaitu berdasarkan skala, isi, dan bentuk. Berikut ini penjelasannya:

a.       Jenis Peta Berdasarkan Skala

Berdasarkan skalanya, peta dapat diklasifikasikan dalam peta kadaster, skala besar, skala sedang, skala kecil, dan skala geografi. Berikut ini penjelasannya:

1)      Peta Kadaster

Peta Kadaster adalah peta yang memiliki skala sangat besar antara 1:100 hingga 1:5.000. Peta ini sangat detail dan banyak digunakan untuk keperluan teknis, misalnya penentuan jaringan jalan, pembangunan permukiman, dan sebagainya. Gambar 26. Peta Guna Lahan dengan Skala 1: 3000 Peta pada

Gambar 1. Di atas merupakan salah satu contoh peta kadaster karena memiliki skala antara 1: 100 sampai dengan 1: 5.000.

2) Peta Skala Besar

Peta skala besar adalah peta yang memiliki skala 1:5.000 hingga 1:250.000. Peta ini biasanya digunakan untuk keperluan

Peta skala sedang adalah peta yang memiliki skala 1: 250.000 hingga 1: 500.000. Peta ini digunakan untuk perencanaan wilayah taktis dan pemetaan administrasi seperti desa atau kecamatan. Badan Informasi Geospasial telah banyak memetakan wilayah indonesia dengan skala 1:25.000.

Gambar 27. Peta Administrasi Kecamatan Pengasih dengan Skala 1: 100.000

3). Peta Skala Sedang

Peta skala sedang adalah peta yang memiliki skala 1: 250.000 hingga 1: 500.000. Peta ini digunakan untukmenampilkan informasi yang lebih luas dalam suatu daerah misalnya kabupaten dan provinsi.

 Gambar 28. Peta Wilayah Administrasi DIY dengan Skala 1: 500.000

4) Peta Skala Kecil

Peta skala kecil adalah peta yang memiliki skala 1: 500.000 hingga 1: 1.000.000. Peta skala kecil digunakan untuk perencanaan umum dan studi strategis.

5) Peta Geografis

Peta Geografi adalah peta yang memiliki skala lebih kecil dari 1: 1.000.000. Contoh: Peta Indonesia dan Peta Dunia.

Gambar 29. Peta Indonesia dengan Skala 1: 20.000.000

b.      Jenis Peta Berdasarkan

 Isi Berdasarkan skalanya, peta dapat diklasifikasikan dalam peta kadaster, skala besar, skala sedang, skala kecil, dan skala geografi. Berikut ini penjelasannya:

1) Peta Umum Peta umum adalah peta yang menggambarkan seluruh penampakan yang ada di permukaan bumi. Penampakan tersebut dapat bersifat alamiah misalnya sungai, maupun yang bersifat budaya atau buatan manusia, misalnya jalan raya. Termasuk ke dalam jenis peta umum diantaranya:

a) Peta Dunia Peta Dunia, menyajikan informasi dan letak wilayah setiap negara di dunia.

 

Gambar 30. Peta Dunia

b) Peta Topografi

Peta Topografi, menyajikan informasi tentang permukaan bumi dan reliefnya, ditambah penampakan lain seperti pengairan, fisik dan budaya untuk melengkapinya. Relief muka bumi digambarkan pada peta dalam bentuk garis-garis yang menghubungkan ketinggian tempat yang sama (garis kontur).

Gambar 31. Peta Topografi di KP Fabrik Komponen Industri Energi

Adapun ciri garis kontur :

· Semakin rapat jarak antar garis menunjukkan relief yang semakin curam. Begitu sebaliknya, jarak antargaris yang semakin jarang menunjukkan relief yang landai.

· Jika ditemukan garis kontur yang bergerigi, menandakan di daerah tersebut terdapat lembah atau depresi.

· Jika ditemukan garis kontur yang sangat rapat menandakan terdapat patahan di daerah tersebut.

 c) Peta Korografi

Peta Korografi, menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan bumi yang bercorak umum dan berskala kecil, seperti atlas. Berikut ini contoh peta korografi:

 

 

 

Gambar 32. Peta Provinsi DIY dengan Skala 1: 1.300.000

2)      Peta Khusus

 Peta khusus atau peta tematik yaitu peta yang menggambarkan atau menyajikan iformasi penampakan tertentu (spesifik) di permukaan bumi. Pada peta ini, penggunaan simbol merupakan ciri yang ditonjolkan sesuai tema yang bergantung pada tujuan pemetaan. Berikut ini beberapa jenis peta tematik, antara lain:

a)      Peta Iklim, menyajikan tema iklim seperti halnya cuaca dengan menggunakan simbol warna. Berikut ini contohnya:

 

Gambar 32. Peta Tematik Prakiraan Curah Hujan Juni 2014 di Indonesia

b) Peta Sumberdaya Alam di Indonesia, menyajikan tema potensi sumber daya alam yang ada di Indonesia dengan menggunakan simbol-simbol yang menggambarkan jenis-jenis sumber daya alam.

c) Peta Tata Guna Lahan, menyajikan tema pola penggunaan lahan suatu wilayah dengan menggunakan sumbol-simbol yang menggambarkan lahan pertanian, kawasan industri, permukinan, dan lain-lain.

c. Jenis Peta Berdasarkan Bentuknya

 Selain jenisnya, kita juga dapat mengenal peta berdasarkan bentuknya. Bentuk peta adalah tampilan yang disajikan oleh peta. Secara umum, kita dapat membedakan peta menjadi:

1)      Peta Datar (2D)

Peta ini disebut juga peta datar, yaitu peta yang dibuat pada suatu bidang datar, misalnya pada kertas. Unsur ruang yang apat dilihat pada peta datar adalah panjang dan lebar. Untuk ruang yang dapat dilihat pada peta datar adalah panjang dan lebar. Untuk menunjukan bentuk permukaan bumi umumnya digambarkan dengan perbedaan simbol misal untuk menunjukan ketinggian.

2)      Peta Timbul (3D)

Peta ini disebut peta relief,atau peta timbul yaitu peta yang dibuat berdasrkan bentuk permukaan bumi sebenarnya. Pada peta relief, selain unsur ruang berupa panjang dan lebar disajikan pula unsur ketinggian. Dengan kata lain, pada peta relief kita dapat melihat relief permukaan bumi dengan jelas. Contohnya: Maket

 

Gambar 33. Peta Bali 2D ( kiri) dan 3D (kanan)

3)      Peta Digital

Peta digital adalah representasi fenomena geografik yang disimpan untuk ditampilkan dan dianalisis oleh komputer. Setiap objek pada peta digital disimpan sebagai sebuah atau sekumpulan koordinat. Sebagai contoh, 10 objek berupa lokasi sebuah titik akan disimpan sebagai sebuah koordinat, sedangkan objek berupa wilayah akan disimpan sebagai sekumpulan koordinat. Beberapa kelebihan penggunaan peta digital dibandingkan dengan peta analog (yang disimpan dalam bentuk kertas atau media cetakan lain), antara lain dalam hal :

a) Peta digital kualitasnya tetap. Tidak seperti kertas yang dapat terlipat, memuai atau sobek ketika disimpan, peta digital dapat dikembalikan ke bentuk asalnya kapanpun tanpa ada penurunan kualitas.

b) Peta digital mudah disimpan dan dipindahkan dari satu media penyimpanan yang satu ke media penyimpanan yang lain. Peta analog yang disimpan dalam bentuk gulungan-gulungan kertas misalnya, memerlukan ruangan yang lebih besar dibanding dengan jika peta tersebut disimpan sebagai peta digital dalam sebuah CD-ROM atau DVD ROM.

Peta digital lebih mudah diperbaharui. Penyuntingan untuk keperluan perubahan data atau perubahan sistem koordinat misalnya, dapat lebih mudah dilakukan menggunakan perangkat lunak tertentu

d. Jenis Peta Berdasarkan Sifat Datanya

Jenis peta ini dapat dibedakan atas dua jenis yaitu:

1)      Peta Stationer

Peta stasioner merupakan peta dengan sifat data yang menggambarkan permukaan bumi yang memiliki sifat data tetap atau relatif stabil. Contoh peta stasioner misalnya peta batimetri (kedalaman laut),peta topografi, dan peta jalur pegunungan atau jalur gempa.

 

Gambar 34. Gunung Berapi di Indonesia

 

2)      Peta Dinamis

Peta dinamis merupakan peta yang menggambarkan keadaan permukaan bumi yang selalu berubah-ubah atau tidak stabil. Contoh peta dinamis antara lain peta petsebaran kepadatan penduduk atau peta jaringan jalan.

 

Gambar 35. Gunung Berapi di Indonesia

e. Jenis Peta Berdasarkan Sumber

Data Berdasarkan sumber datanya peta dapat dibagi menjadi:

1)      Peta Dasar (Basic Map)

Peta ini merupakan peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan dan dilakukan secara sistematis. Untuk melakukan pemetaan secara sistematis perlu adanya pembakuan dalam metode pemetaan,sistem datum,sistem proyeksi peta, ukuran lembar peta, skala peta, tata letak informasi tepi, derajat ketelitian dan kelengkapan isi, serta pembakuandalam kerangka geometris peta (grid and graticule). Berhubung peta ini induk ini dapat digunakan sebagai peta dasar untuk pemetaan topografi, maka peta ini dapat digolongkan sebagai peta dasar. Karena peta dasar adalah peta yang dijadikan acuan dalam pembuatan peta lainnya, khususnya acuan untuk kerangka geometris.

2) Peta Turunan (Devided Map) Peta ini merupakan peta yang dibuat (diturunkan) berdasarkan acuan peta yang sudah ada,sehingga survei langsung ke lapangan tidak diperlukan lagi. Peta turunan ini tidak dapat digunakan sebagai peta dasar untuk pemetaan topografi.

2. Penggunaan Berbagai Jenis Peta

Peta selain disajikan dalam bentuk lembaran terpisah dapat juga dikumpulkan dalam satu buku, sehingga peta yang yang dibukukan disebut atlas. Misalnya kumpulan peta-peta provinsi di Indonesia dapat dibukukan menjadi atlas nasional Indonesia. Berdasarkan isinya, atlas dapat dibedakan menjadi dua yakni atlas umum dan atlas khusus. Atlas umum adalah atlas yang memuat infotmssi yang bersifat umum tentang wilayah tertentu. Berdasarkan cakupan wilayahnya, atlas umum terdiri dari atlas nasional, atlas regional,dan atlas dunia. Sedangkan atlas khusus adalah atlas yang memuat peta berisi informasi atau tema secara khusus. Misalnya,atlas jalan Jakarta.

Beberapa informasi yang dapat diperoleh dalam penggunaan atau membaca peta yaitu:

a) Mengetahui posisi atau lokasi relatif

b) Letak suatu tempat dapat dilihat dengan menghubungkan objek yang berdekatan di sebelahnya atau letak secara administrasi

c) Letak astronomis suatu tempat ditemukan dengan arah mata angin atau orientasi pada peta. Secara kartografi,arah utara selalu menghadap ke atas pada media peta. Untuk menunjukkan letak suatu tempat dapat menggunakan orientasi peta tersebut. Contoh, desa Sukamanah menempati wilayah pada bagian selatan Kecamatan Cianjur dan di sebelah timur Kelurahan Sayang.

d) Suatu lokasi ditemukan berdasarkan garis lintang dan garis bujur secara astronomis.

e) Mengetahui ukuran kenampakan muka bumi. Melalui skala yang ada pada peta, kita dapat mengukur jarak 2 tempat, panjang dan lebar, jalan atau sungai, dan luas suatu wilayah.

f) Mengetahui bentuk-bentuk kenampakan bumi. Fenomena permukaan bumi pada peta mempunyai bentuk yang bermacam-macam,misalnya kota, gunung, pelabuhan, jalan, sungai, danau, rawa, pulau dan sebagainya. Semua perwujudan tersebut digambarkan dalam bentuk simbol pada peta. Misalnya simbol titik warna hitam menggambarkan bangunan-bangunan,simbol garis diperuntukkan pada sungai dan jalan serta simbol area menggambarkan area pemukiman dan vegetasi (sawah,hutan, dan lain-lain).

g) Mengetahui ketinggian tempat dan kemiringan lereng. Ketinggian tempat atau lokasi dalam suatu wilayah dapat diketahui dengan membaca titik ketinggian maupun garis kontur. Setiap garis kontur selalu menunjukkan atau disertai angka ketinggian. Selain itu garis kontur juga dapat menunjukkan kenampakan fisik dari suatu wilayah atau relief dan kemiringan relief.

 h) Mengetahui pola dan persebaran objek geografi baik bentang alam (pola aliran sungai,persebaran hutan di Indonesia,dan sebagainya) maupun bentang budaya (pola persebaran pemukiman,pola jaringan jalan dan kecenderungan uatu daerah.

j) Membantu suatu pekerjaan atau proyek, misalnya untuk konstruksi jalan,navigasi, atau perencanaan

k) Membantu dalam perencanaan dan pembuatan suatu desain,misalnya desain jalan Cara menggunakan peta dengan baik:

a) Pembaca peta harus memiliki pengetahuan dasar peta

b) Pembaca peta mengetahui cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan masalah peta

 c) Pembaca peta memiliki sikap dan pandangan yang kritis

d) Pembaca peta mampu memiliki daya imajinasi yang kuat dan benar

e) Pembaca peta terus berlatih secara teratur dalam menafsirkan dan memahami peta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOAL PERSIAPAN UJIAN SEMESTER

  Pelajari soal di bawah ini untuk persiapan ujian semester ! 1. Gejala geosfer. (1) perubahan iklim global (2) kebakaran hutan di Kaliman...