A.
KOMPOTENSI
DASAR
KD 3: KD 3.3 Memahami
langkah-langkah penelitian ilmu geografi dengan menggunakan peta
KD 4: 4.3 Menyajikan hasil
observasi lapangan dalam bentuk makalah yang dilengkapi dengan peta, bagan,
gambar, tabel, grafik, foto dan atau video.
B. MATERI
A. A. PENGERTIAN PENELITIAN GEOGRAFI
Penelitian adalah kegiatan menyelidiki,
mengembangkan, dan menguji kebenaran secara mendalam untuk memecahkan suatu
permasalahan. Adapun penelitian geografi adalah kegiatan ilmiah yang dilakukan
untuk menguji kebenaran dan memecahkan permasalahan geografi (gejala alam)
secara sistematis sebagai objek penelitian. Ciri khas penelitian geografi
adalah menggunakan pendekatan keruangan, ekologi dan kompleks wilayahdalam
mendapatkan masalah penelitian dan memecahkan masalah tersebut. Ciri khas yang
khusus dalam penelitian geografi adalah sebagai berikut:
1. Pembutan dan penggunaan peta. Digunakan
untuk melihat keterkaitan antar gejala geosfer. 2. Observasi lapangan.
3. Penentuan model dari hasil analisis penelitian. Model penelitian geografi dapat berupa pola persebaran, gambar, grafik dan diagram.
Sebuah fenomena
adalah fakta, kejadian, atau keadaan di alam yang diamati atau diobservasi.
Pada fenomena ini terdapat dua pertanyaan utama, yakni apa atau mengapa fenomena
bisa terjadi dan dimana fenomena itu terjadi. Fenomena yang dipelajari dalam
geografi adalah fenomena geosfer. Fenomena geosfer terdiri dari alam dan
manusia serta keterkaitan keduanya di permukaan bumi. Fenomena geosfer meliputi
hidrosfer, litosfer, atmosfer, biosfer, dan antroposfer.
Pengamatan
fenomena geografi ini merupakan pusat perhatian geografi untuk
merepresentasikan kompleksitas dunia nyata secara akurat. Dua fenomena geografi
yang utama adalah geografi sosial (manusia) dan geografi fisik (lingkungan
alam). Pengamatan fenomena geografi
sosial berbeda dengan pengamatan fenomena geografi fisik.
Pada awal
penelitian geografi, pengamatan yang dilakukan hendaknya pengamatan yang
menuntut adanya penjelasan. Kita bertanya-tanya jika sesuatu yang kita amati
merupakan pola umum atau kejadian kebetulan. Misalnya, fakta bahwa flora dan
fauna di bagian barat Indonesia menyerupai flora dan fauna di Benua Asia,
sedangkan flora dan fauna di bagian timur Indonesia cenderung menyerupai flora
dan fauna di Benua Australia.
Pengamatan atau observasi dalam pengertian
yang paling umum melibatkan interaksi manusia dengan alam. Tujuannya adalah
mendapatkan informasi struktur dan dinamika alam sehingga informasi ini dapat
dibandingkan dengan ide-ide dan teori yang dipikirkan oleh manusia. Pengamatan
tidak hanya dipandang sebagai informasi yang didapatkan melalui pancaindra,
tetapi juga data yang dikumpulkan melalui proses yang melibatkan teknologi,
seperti sensor pada pengindraan jauh. Perbandingan informasi hasil pengamatan
dengan ide-ide teoritis merupakan inti dari penyelidikan ilmiah. Pengamatan
juga proses awal menghasilkan pengetahuan ilmiah. Dalam geografi fisik,
pendekatan terhadap pengamatan secara langsung melalui pengamatan lapangan atau
secara tidak langsung melalui pengindraan jauh serta gabungan keduanya.
C. PENENTUAN MASALAH GEOGRAFI
Setelah fenomena geografi diamati,
selanjutnya adalah memilih masalah yang akan diteliti. Masalah adalah kesenjangan antara kondisi yang seharusnya dengan
kondisi yang sebenarnya, antara teori dan praktik, antara aturan dan
pelaksanaan, serta antara rencana dan pelaksanaan. Terdapat empat sumber eksplorasi kajian masalah geografi
yaitu sebagai berikut:
1. Hasil penelitian orang lain Peneliti dapat
dengan mudah menemukan permasalahan yang direkomendasikan oleh orang lain yang
telah melakukan penelitian yang sejenis.
2. Kepustakaan
Sumber masalah kepustakaan memerlukan kemampuan dalam memadukan kajian teoritis
dan sumber berita yang akurat.
3. Lapangan
Sumber permasalahan yang sering ditemui dari kenyataan di lapangan.
4. Ketersediaan data, peta, dan grafik
Hasil penelitian atau survei yang mengandung permasalahan. Dalam hal ini,
diperlukan kemampuan untuk menghubungkan data-data untuk menentukan variabel
penelitian.
Telah diketahui
pada bab sebelumnya (bab pengetahuan dasar geografi) bahwa yang membedakan
Geografi dengan cabang ilmu lainnya dalam melihat masalah adalah menggunakan
konsep, prinsip dan pendekatan Geografi, sehingga dalam penelitian geografi pun
demikian, yaitu cara pandang seseorang saat melakukan penelitian ilmiah
Geografi (menemukan masalah sampai memecahkan permasalahan) adalah menggunakan
konsep, prinsip dan pendekatan Geografi.
Sumber : Palu Hari Ini: Tanggapan Walhi Sulteng Terkait Penanganan Sampah di Palu - Tribunpalu.com
Berdasarkan
gambar tersebut terlihat jelas adanya tumpukan sampah di salah satu Daerah Kota
Palu yang dapat menimbulkan berbagai dampak negatif seperti bau tidak sedap,
timbulnya benih-benih penyakit dan sebagainya. Masalah tersebut termasuk dalam
masalah geografi karena dapat dilihat dari pendekatan geografi yaitu pendekatan
ekologi dengan prinsip interelasi (keterkaitan). Termasuk dalam pendekatan
ekologi dengan prinsip interelasi karena masalah tersebut terjadi akibat
interaksi antara manusia dengan lingkunganya itu manusia yang membuang sampah
yang lama-lama menumpuk banyak menimbulkan bau tidak sedap, pemandangan tidak
enak, timbulnya bibit-bibit penyakit dan lain sebagainya. Konsep geografi yang
digunakan untuk melihat masalah tersebut adalah konsep lokasi dan interaksi
karena masalah tersebut berlokasi di Kota Palu dan merupakan hasil interaksi
manusia dengan lingkungan.
1. Pengertian Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah salah satu
tahapan mendasar dari beberapa tahapan penelitian yang mempunyai kedudukan
sangat penting dalam kegiatan penelitian. Penjabaran dari mengidentifikasi
suatu masalah yang ingin kita capai penyelesainnya itulah yang dinamakan
rumusan masalah. Sehingga tanpa adanya rumusan masalah di dalam kegiatan
penelitian akan membuat penelitian tersebut menjadi sia-sia tidak membuahkan
hasil.
Rumusan masalah yang baik adalah rumusan
masalah yang bisa terjawab setengah atau semua pertanyaan yang ada pada rumusan
masalah tersebut. Rumusan masalah yang sudah dirumuskan secara baik dan benar
bisa membantu kita untuk memusatkan pikiran secara fokus dengan mengarahkan
pikiran kita saat melakukan penelitian. Ciri-ciri rumusan masalah yang baik dan
benar di antaranya adalah sebagai berikut:
a.
Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya
b. Jelas,
padat, dan tidak bertele-tele
c. Dapat
memberikan petunjuk atau sebagai titik sentral dalam sebuah proses penelitian
agar memungkinkan menampung data guna menjawab pertanyaan.
d. Mampu
mengarahkan cara berfikir kita terhadap suatu permasalahan. e. Masalah yang
dipilih harus mempunyai nilai penelitian.
e. Masalah
yang dipilih harus mempunyai nilai penelitian.
f.
Masalah yang dipilih harus memiliki
fisibilitas.
g. Masalah
yang dipilih harus sesuai dengan kualifikasi peneliti.
Menurut Sutrisno Hadi (1973), masalah
adalah kejadian yang menimbulkan pertanyaan kenapa dan kenapa. Oleh karena
rumusan masalah berisi tentang masalah-masalah yang hendak dipecahkan melalui
penelitian, maka masalah-masalah yang dihasilkan itu tidak lepas dari latar
belakang masalah yang dikemukakan pada bagian pendahuluan.
2. Menentukan dan Merumuskan Masalah
Dalam menentukan dan merumuskan
masalah yang akan diteliti, carilah masalah yang menarik utnuk diteliti karena
masalah yang kita pilih menentukan antusias/intensitas kerja kita dalam
menjalankannya.
a.
Sumber Masalah
Masalah penelitian dapat diperoleh
dari beberapa sumber. Berikut beberapa sumber masalah dalam kajian geografi
yang dapat dipilih.
b. Hasil Penelitian Orang Lain
Hasil penelitisn orang lain dapat
dijadikan sebagai sumber identifikasi masalah. Dari hasil penelitian orang
lain, kita dapat mengembangkan lebih luas masalah yang dikaji dengan mengambil
subjek yang berbeda.
Sebagai contoh, seseorang telah
meneliti tentang penyebab banjir di Bandung. Hasilnya ditemukan penyebabnya
adalah penggundulan hutan di daerah hulu. Sementara, penelitian baru
mempertimbangkan kurangnya ruang terbuka hijau di Bandung sebagai penyebab
banjir. Contoh lain, seseorang meneliti tentang “Peran penugasan terhadap
motivasi belajar geografi siswa kelas X”, sedangkan peneliti lain
mengembangkannya menjadi “Kecakapan mengajar guru terhadap hasil belajar
geografi siswa kelas X”.
c.
Lapangan
Sumber permasalahan dari kenyataan
di lapangan, baik melalui observasi maupun berdasarkan kemampuan calon peneliti
dalam menyikapi dan menangkapnya sebagai suatu permasalahan yang faktual.
Permasalahan penelitian dapat berupa
aspek fisik maupun sosial. Masalah fisik misalnya longsor, banjir, pencemaran,
pertanian, dan lain lain. Masalah sosial misalnya, mengenai tanggapan
masyarakat, kondisi sosial, kondisi ekonomi, dan lain-lain.
d.
Sajian Data Mentah, Peta, dan Grafik
Merupakan dokumentasi yang memuat
data hasil penelitian atau survei atau pencacahan yang memiliki atau mengandung
permasalahan. Calon peneliti hendaknya memiliki kemampuan untuk menghubungkan
antardata sehingga memudahkan dalam menentukan variabel penelitian (variabel
bebas dan variabel terikat). Sebagai contoh, kita ingin membuat peta daerah
rawan banjir. Berarti data yang diperlukan adalah peta lokasi daerah yang
terkena banjir dan data lapangan. Dari peta tersebut, dapat dibuat peta baru
yaitu peta daerah rawan banjir dengan menggunakan analisis buffering.
3.
Petunjuk
Penentuan Masalah
Berikut beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam penentuan masalah penelitian adalah merumuskan dan membatasi
masalah. Rumusan masalah adalah tulisan singkat berupa pertanyaan yang biasanya
terletak di awal laporan atau proposal dan terletak setelah latar belakang.
Masalah penelitian dapat dibatasi melalui perumusan masalah yang jelas dan
tegas.
Dalam perumusan masalah, peneliti membuat
pertanyaan yang merupakan rincian dari judul penelitian. Pertanyaan tersebut
dapat berfungsi sebagai pengarah dalam melakukan penelitian. Melalui perumusan
masalah tersebut, kita dapat melakukan penelitian dan menentukan metode dalam
pengumpulan datanya. Contoh metode yang dapat digunakan adalah metode observasi
dan wawancara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar