Selasa, 28 Oktober 2025

LANGKAH –LANGKAH PENELITIAN ILMU GEOGRAFI DENGAN MENGGUNAKAN PETA

 

A.         KOMPOTENSI DASAR

KD 3: KD 3.3 Memahami langkah-langkah penelitian ilmu geografi dengan menggunakan peta

KD 4: 4.3 Menyajikan hasil observasi lapangan dalam bentuk makalah yang dilengkapi dengan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, foto dan atau video.

B.      MATERI

A.      A. PENGERTIAN PENELITIAN GEOGRAFI

 Penelitian adalah kegiatan menyelidiki, mengembangkan, dan menguji kebenaran secara mendalam untuk memecahkan suatu permasalahan. Adapun penelitian geografi adalah kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk menguji kebenaran dan memecahkan permasalahan geografi (gejala alam) secara sistematis sebagai objek penelitian. Ciri khas penelitian geografi adalah menggunakan pendekatan keruangan, ekologi dan kompleks wilayahdalam mendapatkan masalah penelitian dan memecahkan masalah tersebut. Ciri khas yang khusus dalam penelitian geografi adalah sebagai berikut:

1. Pembutan dan penggunaan peta. Digunakan untuk melihat keterkaitan antar gejala geosfer. 2. Observasi lapangan.

3. Penentuan model dari hasil analisis penelitian. Model penelitian geografi dapat berupa pola persebaran, gambar, grafik dan diagram.

B.      MENGAMATI FENOMENA GEOGRAFIS

Sebuah fenomena adalah fakta, kejadian, atau keadaan di alam yang diamati atau diobservasi. Pada fenomena ini terdapat dua pertanyaan utama, yakni apa atau mengapa fenomena bisa terjadi dan dimana fenomena itu terjadi. Fenomena yang dipelajari dalam geografi adalah fenomena geosfer. Fenomena geosfer terdiri dari alam dan manusia serta keterkaitan keduanya di permukaan bumi. Fenomena geosfer meliputi hidrosfer, litosfer, atmosfer, biosfer, dan antroposfer.

Pengamatan fenomena geografi ini merupakan pusat perhatian geografi untuk merepresentasikan kompleksitas dunia nyata secara akurat. Dua fenomena geografi yang utama adalah geografi sosial (manusia) dan geografi fisik (lingkungan alam).  Pengamatan fenomena geografi sosial berbeda dengan pengamatan fenomena geografi fisik.

Pada awal penelitian geografi, pengamatan yang dilakukan hendaknya pengamatan yang menuntut adanya penjelasan. Kita bertanya-tanya jika sesuatu yang kita amati merupakan pola umum atau kejadian kebetulan. Misalnya, fakta bahwa flora dan fauna di bagian barat Indonesia menyerupai flora dan fauna di Benua Asia, sedangkan flora dan fauna di bagian timur Indonesia cenderung menyerupai flora dan fauna di Benua Australia.

 Pengamatan atau observasi dalam pengertian yang paling umum melibatkan interaksi manusia dengan alam. Tujuannya adalah mendapatkan informasi struktur dan dinamika alam sehingga informasi ini dapat dibandingkan dengan ide-ide dan teori yang dipikirkan oleh manusia. Pengamatan tidak hanya dipandang sebagai informasi yang didapatkan melalui pancaindra, tetapi juga data yang dikumpulkan melalui proses yang melibatkan teknologi, seperti sensor pada pengindraan jauh. Perbandingan informasi hasil pengamatan dengan ide-ide teoritis merupakan inti dari penyelidikan ilmiah. Pengamatan juga proses awal menghasilkan pengetahuan ilmiah. Dalam geografi fisik, pendekatan terhadap pengamatan secara langsung melalui pengamatan lapangan atau secara tidak langsung melalui pengindraan jauh serta gabungan keduanya.

 

C.      PENENTUAN MASALAH GEOGRAFI

Setelah fenomena geografi diamati, selanjutnya adalah memilih masalah yang akan diteliti. Masalah adalah kesenjangan antara kondisi yang seharusnya dengan kondisi yang sebenarnya, antara teori dan praktik, antara aturan dan pelaksanaan, serta antara rencana dan pelaksanaan. Terdapat empat sumber eksplorasi kajian masalah geografi yaitu sebagai berikut:

 1.  Hasil penelitian orang lain Peneliti dapat dengan mudah menemukan permasalahan yang direkomendasikan oleh orang lain yang telah melakukan penelitian yang sejenis.

2.  Kepustakaan Sumber masalah kepustakaan memerlukan kemampuan dalam memadukan kajian teoritis dan sumber berita yang akurat.

3.  Lapangan Sumber permasalahan yang sering ditemui dari kenyataan di lapangan.

4.  Ketersediaan data, peta, dan grafik

Hasil penelitian atau survei yang mengandung permasalahan. Dalam hal ini, diperlukan kemampuan untuk menghubungkan data-data untuk menentukan variabel penelitian.

Telah diketahui pada bab sebelumnya (bab pengetahuan dasar geografi) bahwa yang membedakan Geografi dengan cabang ilmu lainnya dalam melihat masalah adalah menggunakan konsep, prinsip dan pendekatan Geografi, sehingga dalam penelitian geografi pun demikian, yaitu cara pandang seseorang saat melakukan penelitian ilmiah Geografi (menemukan masalah sampai memecahkan permasalahan) adalah menggunakan konsep, prinsip dan pendekatan Geografi.


Sumber : Palu Hari Ini: Tanggapan Walhi Sulteng Terkait Penanganan Sampah di Palu - Tribunpalu.com


 

Berdasarkan gambar tersebut terlihat jelas adanya tumpukan sampah di salah satu Daerah Kota Palu yang dapat menimbulkan berbagai dampak negatif seperti bau tidak sedap, timbulnya benih-benih penyakit dan sebagainya. Masalah tersebut termasuk dalam masalah geografi karena dapat dilihat dari pendekatan geografi yaitu pendekatan ekologi dengan prinsip interelasi (keterkaitan). Termasuk dalam pendekatan ekologi dengan prinsip interelasi karena masalah tersebut terjadi akibat interaksi antara manusia dengan lingkunganya itu manusia yang membuang sampah yang lama-lama menumpuk banyak menimbulkan bau tidak sedap, pemandangan tidak enak, timbulnya bibit-bibit penyakit dan lain sebagainya. Konsep geografi yang digunakan untuk melihat masalah tersebut adalah konsep lokasi dan interaksi karena masalah tersebut berlokasi di Kota Palu dan merupakan hasil interaksi manusia dengan lingkungan.

1.       Pengertian Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah salah satu tahapan mendasar dari beberapa tahapan penelitian yang mempunyai kedudukan sangat penting dalam kegiatan penelitian. Penjabaran dari mengidentifikasi suatu masalah yang ingin kita capai penyelesainnya itulah yang dinamakan rumusan masalah. Sehingga tanpa adanya rumusan masalah di dalam kegiatan penelitian akan membuat penelitian tersebut menjadi sia-sia tidak membuahkan hasil.

 Rumusan masalah yang baik adalah rumusan masalah yang bisa terjawab setengah atau semua pertanyaan yang ada pada rumusan masalah tersebut. Rumusan masalah yang sudah dirumuskan secara baik dan benar bisa membantu kita untuk memusatkan pikiran secara fokus dengan mengarahkan pikiran kita saat melakukan penelitian. Ciri-ciri rumusan masalah yang baik dan benar di antaranya adalah sebagai berikut:

a.       Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya

b.      Jelas, padat, dan tidak bertele-tele

c.       Dapat memberikan petunjuk atau sebagai titik sentral dalam sebuah proses penelitian agar memungkinkan menampung data guna menjawab pertanyaan.

d.      Mampu mengarahkan cara berfikir kita terhadap suatu permasalahan. e. Masalah yang dipilih harus mempunyai nilai penelitian.

e.      Masalah yang dipilih harus mempunyai nilai penelitian.

f.        Masalah yang dipilih harus memiliki fisibilitas.

g.       Masalah yang dipilih harus sesuai dengan kualifikasi peneliti.

 

Menurut Sutrisno Hadi (1973), masalah adalah kejadian yang menimbulkan pertanyaan kenapa dan kenapa. Oleh karena rumusan masalah berisi tentang masalah-masalah yang hendak dipecahkan melalui penelitian, maka masalah-masalah yang dihasilkan itu tidak lepas dari latar belakang masalah yang dikemukakan pada bagian pendahuluan.

2.       Menentukan dan Merumuskan Masalah

Dalam menentukan dan merumuskan masalah yang akan diteliti, carilah masalah yang menarik utnuk diteliti karena masalah yang kita pilih menentukan antusias/intensitas kerja kita dalam menjalankannya.

a.       Sumber Masalah

Masalah penelitian dapat diperoleh dari beberapa sumber. Berikut beberapa sumber masalah dalam kajian geografi yang dapat dipilih.

 b. Hasil Penelitian Orang Lain

Hasil penelitisn orang lain dapat dijadikan sebagai sumber identifikasi masalah. Dari hasil penelitian orang lain, kita dapat mengembangkan lebih luas masalah yang dikaji dengan mengambil subjek yang berbeda.

Sebagai contoh, seseorang telah meneliti tentang penyebab banjir di Bandung. Hasilnya ditemukan penyebabnya adalah penggundulan hutan di daerah hulu. Sementara, penelitian baru mempertimbangkan kurangnya ruang terbuka hijau di Bandung sebagai penyebab banjir. Contoh lain, seseorang meneliti tentang “Peran penugasan terhadap motivasi belajar geografi siswa kelas X”, sedangkan peneliti lain mengembangkannya menjadi “Kecakapan mengajar guru terhadap hasil belajar geografi siswa kelas X”.

c.       Lapangan

Sumber permasalahan dari kenyataan di lapangan, baik melalui observasi maupun berdasarkan kemampuan calon peneliti dalam menyikapi dan menangkapnya sebagai suatu permasalahan yang faktual.

Permasalahan penelitian dapat berupa aspek fisik maupun sosial. Masalah fisik misalnya longsor, banjir, pencemaran, pertanian, dan lain lain. Masalah sosial misalnya, mengenai tanggapan masyarakat, kondisi sosial, kondisi ekonomi, dan lain-lain.

d.      Sajian Data Mentah, Peta, dan Grafik

Merupakan dokumentasi yang memuat data hasil penelitian atau survei atau pencacahan yang memiliki atau mengandung permasalahan. Calon peneliti hendaknya memiliki kemampuan untuk menghubungkan antardata sehingga memudahkan dalam menentukan variabel penelitian (variabel bebas dan variabel terikat). Sebagai contoh, kita ingin membuat peta daerah rawan banjir. Berarti data yang diperlukan adalah peta lokasi daerah yang terkena banjir dan data lapangan. Dari peta tersebut, dapat dibuat peta baru yaitu peta daerah rawan banjir dengan menggunakan analisis buffering.

3.       Petunjuk Penentuan Masalah

Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penentuan masalah penelitian adalah merumuskan dan membatasi masalah. Rumusan masalah adalah tulisan singkat berupa pertanyaan yang biasanya terletak di awal laporan atau proposal dan terletak setelah latar belakang. Masalah penelitian dapat dibatasi melalui perumusan masalah yang jelas dan tegas.

 Dalam perumusan masalah, peneliti membuat pertanyaan yang merupakan rincian dari judul penelitian. Pertanyaan tersebut dapat berfungsi sebagai pengarah dalam melakukan penelitian. Melalui perumusan masalah tersebut, kita dapat melakukan penelitian dan menentukan metode dalam pengumpulan datanya. Contoh metode yang dapat digunakan adalah metode observasi dan wawancara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOAL PERSIAPAN UJIAN SEMESTER

  Pelajari soal di bawah ini untuk persiapan ujian semester ! 1. Gejala geosfer. (1) perubahan iklim global (2) kebakaran hutan di Kaliman...