HARAPAN YANG TERTUNDA 1
Pagi ini rencana mau isi bensin motor karena kemarin sore sepulang absen pulang spidometer motorku menunjukka sekarat arti dia minta di tambahkan bahan bakarnya, tapi aku pikir kelamaan nanti antrianya karena hari sudah mana lagi ada urusan yang harus sy selesai.
Urusan penting sekali menyangkut isi dompetku Ang sekarat dan yang bisa mengisi hanya penghasilan dari rumah kontrakan ku alias kos. Wah dari 2 hari lalu mencari kos ku kasi nama di hpku selalu menghubung lewat chat ataupun telp bertanya tentang keberadaan kamar kosong di kos. Nah kemarin sore pencari kos kembali hubungi bahwa dia ingin lihat langsung setelah telah berusaha memberikan keyakinan dengan segala fasilitas yang ada di kontrakan.
Bagi saya chat pencari kos yang ingin melihat kos ini adalah telepon sakti karena tinggal itu harapan hidup karena uang di bank tinggal bisa di ambil di karenakan jaringan BSI lagi error'. Oke dari madrasah tempat pengabdianku Palu Barat langsung menuju Palu Selatan menyambut pencari kos. Hati ini ras senang sekali. Hingga sampai di kos dan memperlihatkan kontrakan dan pencari kos pun memberikan informasi, "saya sudah lihat kos kalau saya mauaauk saya akan chat ibu", dalam hati kecil ini pasti alamat buruk alias pertanda tidak jadi. Akupun teruskan perjalanan menuju rumah. Anak-nakku yang menunggu uang belanja langsung bertanya "mama sudah masuk orang di kos" Langsung ku jawab belum nak sambil menuju kursi santai di teras rumah dan duduk sejenak menghilang capek mengendarai sepeda motor Astrea kesayanganku sejauh 360 derajat capek dan letih terasa sekali karena antara harapan dan kenyataan nihil jadinya.
Awal malam pastinya aku melaksanakan tugas ibu rumah tangga menyiapkan makan, shalat dan menyapa mereka tentang kegiatan seharian. Anakku sulungku Nabila mungkin tidak merasa berselerah dengan hidangan di meja dia memilih membuat menu makanan sendiri seblak bakso katanya kamipun seisi rumah ikut menikmati enaknya masakan anakku, Alhamdulillah anak yang luar biasa bagi baru kelas 2 SMP sudah mampu meracik berbagai masakan. Melihat respon suami dan anak akupun meyambut haru besok "mama belikan pakcay dan Umbu lain bikin lagi yang lebih banyak". Kataku, nabilapun merespon dengan baik "ok ma". Aku pun masuk kamar untuk tidur.
Bismika allahumma ahya wabismika maut doaku untuk mengantar tidur, matapun mulai lelap, tiba-tiba ada telpon masuk dari pencari kos lain, ibu saya yang hubungi ibu tadi sia di chat mau masuk malam ini, sekarang saya baru pulang kerja dan ku lihat jam dinding menunjukkan pukul 22 lewat berapa menit.. Dengan semangat 45 ku aku bangkit dari tempat tidur dan mendekati suami, papa cepat antar saya ke kos ada orang mau masuk. Aku bersyukur sekali tiada masalah yang tiada jalan keluarnya, jalani dengan penuh kesabaran.
Tunggu lanjutan ceritanya