DAMPAK INTERAKSI DESA DAN KOTA
A. Kompotensi dasar
3.1
Membuat peta pengelompokan penggunaan
lahan di wilayah kabupaten/kota/provinsi berdasarkan data wilayah setempat
3.2 Menganalisis struktur keruangan desa dan
kota, interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan
pembangunan
B. Indikator
· Menganalisis dampak
perkembangan kota terhadap masyarakat desa dan kota.
C. Materi
D. DAMPAK
PERKEMBANGAN KOTA TERHADAP MASYARAKAT DESA DAN KOTA
Kota selalu
mempunyai hubungan erat dengan wilayah sekitarnya. Penduduk kota yang terdiri
dari pedagang, pegawai pemerintah dan swasta, tukang-tukang, seniman, guru dan
sebagainya, hidup dari hasil pertanian yang dihasilkan oleh para petani di
pedesaan. Penduduk kota sangat tergantung secara ekonomis terhadap penduduk
pedesaan. Demikian pula sebaliknya, penduduk desa mempunyai ketergantungan
terhadap perkotaan terutama menyangkut sandang, pangan, dan barang jadi.
Timbulnya pasar bisa menjadi ajang pertukaran kebutuhan antara penduduk desa
dan kota.
Interaksi antara dua atau lebih daerah yang
berbeda akan berpengaruh pada masing-masing wilayah sehingga akan memicu
terjadinya perubahan. Seberapa besar perubahan yang terjadi tergantung dari
jarak, jumlah penduduk, dan berbagai factor pendukung lainnya seperti sarana
transportasi, komunikasi, listrik, dan lain sebagainya.Pengembangan ekonomi
daerah adalah suatu proses di mana pemerintah daerah dan masyarakatnya
mengelola sumberdaya sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan
antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan
kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut.
1.
Dampak Interaksi Desa-Kota
Interaksi terjadi karena adanya
usaha seseorang atau sekelompok orang untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak
dapat diusahakan sendiri atau didapatkan dari tempat tinggalnya sendiri,
sehingga memerlukan bantuan dari orang lain yang berada di tempat lain.
Contohnya, seorang petani di daerah pedesaan menghasilkan beras, namun untuk
mendapatkan alat pertanian yang dibutuhkannya ia harus menjual berasnya ke
daerah lain dan membeli alat pertanian yang diproduksi oleh industri di daerah
perkotaan. Dalam segala aspek kehidupan, penduduk dari suatu tempat harus
berinteraksi dengan penduduk di daerah lain. Interaksi tersebut menyebabkan
terjadinya hubungan ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan, dan keamanan.
Interaksi antar wilayah akan menimbulkan pengaruh sebagai berikut:
a.
Interaksi desa dengan desa
Berdasarkan perkembangannya desa dikelompokkan menjadi
desa swadaya, swakarya, dan swasembada. Apabila desa-desa yang saling berinteraksi memiliki potensi fisik
(tanah, air, iklim, topografi, pertanian dan peternakan) yang baik dan didukung
oleh potensi non fisik (sikap masyarakat dan pamong desa), maka desa akan cepat
mengalami perkembangan sesuai tujuan yang telah dibuat.
b.
Interaksi kota dengan kota
Kota merupakan pusat pertumbuhan, sehingga interaksi antar kota akan
memberikan pengaruh terhadap perkembang kota lainnya. Contohnya, kota-kota
saling mendukung, saling berhubung, dan saling bekerjasama demi kemajuan
bersama.
c.
Interaksi desa dengan kota
d.
Interaksi antara desa dan kota memiliki beberapa
manfaat yaitu:
1) Hubungan sosial ekonomi penduduk desa dan kota meningkat.
2)
Pengetahuan penduduk desa meningkat, terutama dalam penggunaan teknologi di
bidang pertanian, berita dan informasi melalui televisi.
3) Banyaknya urbanisasi
4) Terjadinya
hubungan yang saling menguntungkan atau saling ketergantungan dalam pemenuhan
kebutuhan.
5) Pembangunan sarana dan prasarana transportasi sehingga memudahkan
akses ke desa.
Interaksi antara desa dan kota juga menimbulkan dampak
bagi kedua wilayah tersebut. Dampak tersebut adalah:
· Dampak
positif
a. Bagi desa
1) Pengetahuan penduduk desa menjadi meningkat karena banyak sekolah dibangun
di desa
2) Angka buta huruf penduduk desa semakin berkurang dengan banyaknya
dibangun sekolah
3) Perluasan jalur jalan desa kota dan peningkatan
jumlah kendaraan bermotor sehingga hasil panen dari desa mudah diangkut ke kota
dan kelangkaan bahan pangan di kota dapat dihindari.
4) Produktivitas desa makin meningkat dengan hadirnya teknologi tepat
guna.
5) Pelestarian lingkungan hidup pedesaan dapat
dilakukan dengan hadirnya para ahli dari berbagai disiplin ilmu.
6) Peningkatan kegiatan wiraswasta yang menghasilkan
produk berkualitas dapat dilakukan karena pemerintah turun tangan
7) Kesadaran memiliki keluarga kecil telah diterima
oleh masyarakat desa 8) Koperasi dan organisasi sosial yang berkembang di
perdesaan telah memberi manfaat dalam peningkatan kesejahteraan penduduk dan
pembangunan desa.
b. Bagi kota
1) Tercukupinya kebutuhan bahan pangan bagi penduduk
perkotaan yang sebagian besar berasal dari daerah perdesaan
2) Jumlah
tenaga kerja di perkotaan melimpah karena banyaknya penduduk dari desa yang
pergi ke kota
3) Produk-produk yang dihasilkan di daerah perkotaan
dapat dipasarkan sampai ke pelosok desa sehingga keuntungan yang diperoleh
lebih besar.
·
Dampak negative
a. Bagi desa
1) Modernisasi kota telah melunturkan orientasi
pertanian yang menjadi pokok kehidupan mereka
2) Penduduk desa dengan mudah meniru iklan dan
tindak kejahatan dalam film yang ditanyangkan di televisi
3) Pengurangan tenaga produktif bidang pertanian di
desa, karena banyak tenaga muda yang lebih tertarik bekerja di kota.
4) Perubahan tata guna lahan di perdesaan akibat
perluasan wilayah kota dan banyak orang kota membeli lahan di wilayah
perbatasan desa-kota.
5) Tata cara
dan kebiasaan yang menjadi budaya kota masuk ke pelosok desa dan cenderung
mengubah budaya desa
6) Ketersediaan bahan pangan yang berkurang,
peningkatan pengangguran, dan pencemaran lingkungan menjadi masalah penting
akibat interaksi desa-kota.
b. Bagi kota
1) Semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan
penduduk miskin
2) Penduduk dengan pendapatan rendah kesulitan
mencukupi kebutuhan hidupnya
3) Nilai lahan di perkotaan yang mahal, memaksa
warga menggunakan lahan atau tempat yang tidak layak untuk pemukiman
4) Terjadi degradasi kualitas lingkungan
a) Degradasi kualitas lingkungan
fisik
ü Pencemaran
air
ü Pencemaran
udara
ü Pencemaran
suara
b) Degradasi kualitas lingkungan
sosial
ü Kepadatan
lalu lintas kendaraan yang banyak dimilikiü
penduduk kota. dapat menimbulkan perasaan jengkel dan kesal pemakai jalan
akibat kemacetan.
ü Semakin
berkembangnya sikap hidup materialistis danü
individualistis.
ü Tumpukan
sampah yang terdapat di banyak tempat, terutamaü
dekat pemukiman, mengganggu kesehatan, dan keindahan lingkungan.
ü Rumah
dan bangunan kota yang terlantar atau tidak terawatü mengganggu pemandangan di
sekitarnya.
2.
Dampak Perkembangan Kota
Kota adalah suatu pemukiman yang bangunan
rumahnya serba rapat dan penduduknya bermatapencaharian non agraris. Kota miliki
ciri prasarana meliputi bangunan pemerintahan, rumah sakit, sekolah, pasar,
jalan beraspal, alun-alun, taman, dan pusat perbelanjaan. Suatu kota umumnya
memiliki rumah-rumah yang mengelompok atau pemukiman terpusat. Struktur
bangunan kota semakin ke tengah makin tinggi karena jumlah penduduk semakin
banyak. Ekonomi kota berupa industri dan jasa yang tidak memerlukan tanah yang luas, sehingga bentuk kota
kompak, bangunan berdekatan, dan kepadatan penduduk tinggi.
Perkembangan
kota-kota di Indonesia pada saat ini telah memberikan banyak perubahan pada
ruang-ruang perkotaan. Ruang-ruang perkotaan dituntut untuk bisa mewadahi
berbagai aktivitas manusia yang terus berkembang dan semakin kompleks dari
waktu ke waktu. Pembangunan di kota kota besar di Indonesia dapat memacu
pertumbuhan ekonomi. Banyak faktor atau unsur yang ada, membentuk dan
berpengaruh terhadap keberadaan dan perkembangan suatu kota, sehingga dapat
dikatakan bahwa kota merupakan suatu sistem. Umumnya kota selalu dipandang
sebagai pusat kegiatan ekonomi, pusat kegiatan pendidikan, pusat pemerintahan
dan sebagainya.
Menurut Bintarto
modernisasi kota mempunyai pengaruh terhadap, jumlah penduduk kota,
keanekaragaman struktur sosial dan ekonomi, kebijaksanaan penggunaan
sumber-sumber keuangan, kelembagaan kota dan sebagainya. Modernisasi ternyata
juga tidak selalu memberi manfaat terhadap kehidupan, tetapi dapat juga
berpengaruh sebaliknya dan untuk itu tentunya diharapkan modernisasi dapat
melenyapkan pencemaran lingkungan terutama dikota yang sudah terjadi penurunan
kualitas lingkungan.
Dampak
perkembangan kota bagi:
1. Kota
a. Dampak
Postitif :
1) Fasilitas umum semakin beragam dan semakin baik.
2) Tingkat pendidikan merata.
3) Komunikasi dan informasi lebih cepat dan mudah. 4)
Pembagian kerja berdasarkan kemampuan
5) Kegiatan ekonomi semakin beragam jenisnya. 6)
Membantu kota di sekitarnya untuk ikut berkembang.
b. Dampak
Negatif :
1) Jumlah
penduduk meningkat
2) Peningkatan
urbanisasi
3) Alih fungsi
lahan.
4) Semakin
sempitnya lahan terbuka hijau.
5) Pemukiman kumuh meningkat karena banyaknya
urbanisasi.
6) Memudarnya
budaya dan munculnya sikap individualis
2. Desa
a. Dampak
Positif
1) Komunikasi dan informasi semakin baik.
2) Tingkat upah di pedesaan meningkat (misalnya : upah buruh tani).
3) Tingkat pengangguran
di daerah perdesaan berkurang.
4)Tingkat kepadatan
penduduk berkurang
b. Dampak Negatif
1) Daerah pedesaan kehilangan tenaga kerja potensiil, terdidik, terampil
dan produktif.
2) Penduduk produktif banyak yang melakukan urbanisasi.
3) Jumlah petani menurun.
4) Lahan pertanian semakin berkurang karena alih fungsi lahan.
5) Perkembangan desa berjalan lambat.
3. Konflik Lahan Desa Dan Kota
Berbagai kepentingan dalam rangka penggunaan lahan
dapat memicu terjadinya konflik, perselisihan, atau sengketa. Konflik atas
penggunaan lahan tersebut dapat terjadi antar individu, individu dengan
kelompok, individu dengan pemerintah, antar kelompok, atau kelompok dengan
pemerintah.
1)
Konflik di pedesaan
Konflik yang muncul
sehubungan dengan penggunaan lahan dapat dipicu antara lain oleh adanya alih
fungsi lahan dan pengakuan hak atas lahan. Alih fungsi lahan, misalnya dari
lahan pertanian dijadikan lahan industri, dapat menimbulkan permasalahan sosial
terhadap lingkungan sekitar. Berdirinya industri dianggap dapat merusak kondisi
lingkungan hidup, misalnya menimbulkan pencemaran.
2)
Konflik di Perkotaan
Permukiman penduduk dengan tingkat ekonomi yang
rendah cenderung selalu terdesak oleh pembangunan kota, misalnya perluasan
kawasan industri, pelebaran jalan, dan perluasan pusat-pusat pertokoan. Hal itu
dapat menimbulkan masalah-masalah sosial, terutama masalah permukiman.
Pemanfaatan lahan di perkotaan dan di perdesaan perlu mendapat perhatian yang
sungguh-sungguh. Satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membuat
konsolidasi lahan. Konsolidasi lahan merupakan konsep tentang pengaturan lahan
yang mampu meminimalkan dampak negatif yang timbul akibat penggunaan lahan di
perkotaan.
Konsolidasi lahan bertujuan untuk mengoptimalkan
penggunaan lahan dalam hubungannya dengan pemanfaatan, peningkatan
produktivitas, dan konservasi bagi kelestarian lingkungan sehingga pengembangan
wilayah lebih terkontrol. Manfaat adanya konsolidasi lahan antara lain sebagai
berikut:
a) Pemilik lahan akan memperoleh kembali tanah
berupa petak tanah yang bentuknya teratur dan dekat dengan prasarana
lingkungan.
b) Konflik dalam pemanfaatan lahan dapat dihindari
dengan tertibnya kualitas lingkungan.
c) Taraf kehidupan penduduk dapat ditingkatkan dengan
mengatur permukiman.
d) Beban pusat wilayah dapat dikurangi dengan
tersedianya prasarana sosial ekonomi yang memadai di sekitar permukiman.
e) Pengendalian pengembangan lahan lebih mudah
dilakukan.
f) Perkembangan perumahan liar dapat dicegah.
Berbagai macam pemanfaatan lahan di desaa dan
perkotaan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap terbentuknya
pola keruangan. Selain itu, kondisi sosial ekonomi penduduk akan mempengaruhi
perubahan dan perkembangan tata ruang sehingga membentuk zona-zona wilayah yang
rawan konflik. Adapun usaha-usaha untuk mengatasinya adalah sebagai berikut:
a.
Penertiban hukum, berkaitan dengan pembangunan
permukiman, akta tanah ganda, serta akta palsu.
b. Membuat master plan (rancangan garis besar) baik
di wilayah desa, kecamatan, dan kabupaten/kota, agar penempatan sarana dan
prasarana umum tepat sesuai aturan, dan fungsinya.
c. Dalam membuat master plan harus ditinjau dan
dipikirkan secara tepat mengenai tata guna lahan, pola permukiman, dan pola
keruangan, baik di wilayah desa maupun wilayah kota.
JAWABLAH PERTANYAAN DALAM LINK, KLIK DI SINI
Komentar
Posting Komentar