LKPD 1 INTERPRETASI FOTO UDARA
KD 3: 3.5 Menganalisis dinamika kependudukan di
Indonesia untuk perencanaan pembangunan.
KD 4: 4.5 Menyajikan data kependudukan dalam bentuk
peta, tabel, grafik, dan/atau gambar
INDIKATOR:
1. Menganalisis
unsur-unsur interpretasi citra
2. Mengidentifikasi
langkah-langkah interpretasi citra secara manual dan visual
TUJUAN:
Memahami
unsur-unsur interpretasi citra
Mengetahui langkah-langkah interpretasi citra secara
manual dan visual
Materi
A.
Unsur-Unsur
Interpretasi Citra
Dalam penginderaan jauh di dapat masukkan data atau hasil observasi
yang disebut citra.
Citra dapat diartikan sebagai gambaran yang tampak dari suatu obyek yang sedang
diamati, sebagai hasil liputan atau rekaman suatu alat pemantau. Sebagai
contoh, memotret bunga di taman. Foto bunga yang berhasil kita buat itu
merupakan citra bunga tersebut. Dalam melakukan kegiatan interpretasi citra, ada
beberapa unsur yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan deteksi,
identifikasi untuk mengenali sebuah obyek.
Unsur Interpretasi
Citra, sebagai berikut:
1. Rona
Rona adalah tingkat kecerahan/kegelapan suatu obyek yang terdapat pada
citra. Rona pada foto udara pankromatik merupakan atribut bagi obyek yang
berinteraksi dengan seluruh spektrum tampak yang sering disebut dengan sinar
putih. Rona merupakan tingkatan dari putih ke hitam atau selanjutnya. Terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi rona pada citra, yaitu:
a. Karakteristik obyek
Karakterisitik obyek yang mempengaruhi rona antara lain :
1) Warna obyek yang gelap cenderung menghasilkan rona yang gelap
2)
Permukaan kasar cenderung menimbulkan rona gelap pada citra karena sinar yang
datang mengalami hamburan hingga mengurangi pantulan sinarnya.
3) Obyek yang basah/lembab cenderung menghasilakn rona gelap
4) Pantulan obyek, misalnya perairan akan
menghasilkan rona yang gelap.
Sedangkan perbukitan kapur akan menghasilkan rona yang terang
b. Cuaca
Kondisi udara di atmosfer dapat menyebabkan citra terlihat memiliki
rona yang terang/gelap. Jika kondisi udara di atmosfer sangat lembab dan
berkabut akan menyebabkan rona pada citra cenderung gelap
c. Letak Obyek dan waktu pemotretan
Letak obyek berkaitan dengan lintang dan bujur. Letak lintang menentukan
besarnya sudut datang sinar matahari. Waktu emotretan juga mempengaruhi sudut
datang sinar matahari. Waktu pemotretan pada siang hari cenderung akan
menghasilkan rona yang lebih terang dibandingkan dengan pemotretan pada
sore/pagi hari.
2. Warna
Warna adalah ujud tampak mata dengan menggunakan spektrum sempit, lebih sempit
dari spektrum tampak. Berbeda dengan rona yang hanya menyajikan tingkat
kegelapan dalam wujud hitam putih, warna menunjukkan tingkat kegelapan yang
lebih beraneka. Contoh penggunaan unsur warna dapat dilihat pada gambar berikut
:
Citra Foto Pankromatik)
3. Bentuk
Merupakan variabel kualitatif yang memberikan konfigurasi atau kerangka
suatu obyek. Kita bisa adanya objek stadion sepakbola pada suatu foto udara
dari adanya bentuk persegi panjang. demikian pula kita bisa mengenali gunung
api dari bentuknya yang cembung. Sekolahan berbentuk I, L, U, atau kotak.
Bentuk merupakan variabel kualitatif yang mencerminkan konfigurasi atau
kerangka obyek. Bentuk merupakan atribut yang jelas dan khas sehingga banyak obyek-obyek
di permukaan bumi dapat langsung dikenali pada saat interpretasi citra melalui
unsur bentuk saja. Ada dua istilah mengenai bentuk, yaitu :
a. Shape (bentuk umum/luar)
Merupakan bentuk secara umum atau dapat dikatakan
“bentuk
sekilas” dari suatu obyek. Bentuk umum melihat ciri khas suatu obyek
secara umum, misal : Gunung dengan type strato berbentuk kerucut jika
foto udara yang digunakan berskala kecil.
b. Form (bentuk rinci)
Form merupakan bentuk yang bersifat lebih rinci, maksudnya
dalam bentuk umum suatu obyek masih ada bentuknya yang terlihat lebih rinci,
misal: Jika gunung berapi dengan tipe strato diamati dengan menggunakan foto
udara yang berskala lebih besar maka kelihatan bahwa sebenarnya bentuknya tidak
mutlak kerucut, tetapi masih ada bentukbentuk lain yang lebih rinci. Contoh
bentuk rinci :
1) pada lereng gunu ung tersebut terdapat aliran sungai yang
memanjang
menuruni lereng.
2) terdapat patahan-patahan sehingga membentuk
puncak-puncak kecil,
jurang dan lembah.
Baik bentuk luar maupun bentuk rinci keduanya
merupakan unsur interpretasi yang penting. Banyak bentuk yang mempunyai ciri
khas sehingga mempermudah pengenalan obyeknya pada citra. Contoh-contoh obyek
yang dapat dikenali menurut bentuknya misalnya
Komentar
Posting Komentar