Potensi Sumber Daya Kelautan Indonesia dan Pengelolaan Sumber Daya kelautan Indonesia


Indikator:

3.1.8 Mengidentifikasi potensi sumber daya kelautan Indonesia

3.1.9 Menganalisis pengelolaan sumber daya kelautan Indonesia

A. Potensi Sumber Daya Kelautan Indonesia

 Indonesia memiliki laut yang sangat luas dengan berbagai sumber daya kelautan yang dimilikinya. Indonesia adalah kepulauan terbesar di dunia karena memiliki luas laut dan jumlah pulau yang besar. hal ini menempatkan Indonesia sebagai negara yang dikaruniai sumber daya kelautan yng besar, termasuk kekayaan keanekaragaman hayati dan non hayati kelautan.

Sumber daya kelautan terdiri dari:

 1. Sumber daya perikanan, baik berupa perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. Perikanan tangkap adalah semua aktivitas yang mencakup penangkapan sejumlah spesies ikan pada perairan yang tidak dibudidayakan. Budidaya perikanan adalah usaha pemeliharaan dan pengembangbiakan ikan atau organisme air lainnya. Dua kelompok perikanan laut adalah kelompok ikan pelagis (hidup pada permukaan laut) dan kelompok ikan domersal (ikan yang hidup di dasar laut).

2. Energi kelautan, terdiri dari:

a. Energi gelombang laut (wave energy), yaitu energi yang dihasilkan dari pergerakan gelombang laut menuju daratan dan sebaliknya.

b. Energi pasang surut (tidal energy), adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan air laut karena perbedaan pasang surut.

c. Energi panas laut (ocean thermal energy conversion/OTEC), adalah energi yang dihasilkan dari perbedaan temperatur antara permukaan yang hangat dengan air laut dalam yang dingin tanpa menghasilkan gas rumah kaca atau limbah lainnya.

3. Sumber daya minyak dan gas bumi. Minyak dan gas bumi menjdai sumber energi, bahan bakar, dan devisa negara dari ekspor.kawasan potensial migas inijuga mengandung barang tambang dan mineral seperti emas, perak, timah, biji besi, dan mineral berat.

 4. Wisata bahari, mencakup kegiatan rekreasi perahu, marina, kapal pesiar, olahraga air, wisata satwa liar (taman laut), sejarah maritim, pendidikan dan terkait dengan komponen berbasis tanah seperti hotel, resor, dan restoran.

5. Industri maritim, terdiri dari perusahaan yang kegiatannya menyediakan produk dan layanan yang terkait dengan sektor maritim yang inovatif, seperti desain kapal, konstruksi kapal, perdagangan kapal, pengoperasian kapal, dan lain sebagainya.

6. Jasa angkutan laut, adalah setiap kegiatan pemindahan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain yang dilakukan oleh perusahaan angkutan laut dalam satu perjalanan atau lebih dengan bayaran. Jasa kelautan adalah terdiri dari segala jenis kegiatan yang menunjang dan memperlancar kegiatan sektor kelautan.

7. Alur laut Kepulauan Indonesia dapat dipergunakan sebagai alur laut yang memungkinkan kapal-kapal asing untuk berlayar.

 


B. Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Indonesia

Indonesia memiliki potensi sumber daya kelautan yang sangat kaya. Petensi dan kekayaan ini perlu dikelola dengan baik sehingga ekonomi kelautan dapat menjadi keunggulan kompetitif bangsa Indonesia. Pengelolaan sumber daya kelautan di Indonesia dapat dilakukan dengan cara:

1. Sumber daya perikanan Indonesia, dikelola dengan menjaga keseimbangan produksi dan kelestarian sumber daya. Di beberapada daerah perikanan tangkap telah terjadi overfishing dan ilegal fishing di perairan perbatasan Indonesia. Ada baiknya perikanan di Indonesia fokus pada perikanan budidaya dengan trilogi pembangunan perikanan, yakni pengendalian perikanan tangkap, pengembangan perikanan budidaya, dan peningkatan mutu dan nilai tambah.

2. Energi kelautan Indonesia yang belum banyak diketahui oleh masyarakt Indonesia. Diperlukan sosialisasi mengenai energi kelautan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan listrik di masa mendatang. Pemanfaatan energi gelombang baru pada tahap penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL)

3. Industri minyak bumi. Industri ini sudah berlangsung sejak lama sehingga produksinya semakin menurun. Produksi gas bumi Indonesia relatif meningkat sejak tahun 1970-an dan cenderung stagnan pada saaat ini.

4. Pengelolaan wisata bahari perlu memperhatikan komponen produk dalam industri pariwisata. Ketiga komponen produk adalah akses menuju daerah tujuan wisata, dan atraksi wisata di daerah tujuan wisata. Untuk pengembangan wisata nasional, pemerintah telah menetapkan saptapesona yang mencakup suasana aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah, dan penuh kenangan. Lima komponen utama pengadaan wisata bahati adalah objek pariwisata bahari, transportasi, pelayanan, promosi, dan informasi. perekonomian negara dengan cara pembangunan pelabuhan-pelabuhan besar di kawasan ALKI sebagai tempat persinggahan kapal-kapal asing yang melintasi ALKI.

C. Posisi Strategis Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia

Dari penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki posisi strategis sebagai poros maritim dunia, poros maritim adalah gagasan strategis yang diwujudkan untuk menjamin konektivitas antarpulau, pengembangan industri perkapallan dan perikanan, perbaikan transportasi laut serta fokus pada kemananan maritim. Pada KTT Asia Timur di Myanmar tahun 2104, presiden Joko Widodo menyampaikan gagasan lima pilar utama yang menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, yaitu:

1. Pembangunan kembali budaya maritim Indonesia

 2. Komitmen menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama

3. Komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim dnegan membangun tol laut, pelabuhan laut, logistik, dan industri perkapalan, serta pariwisata maritim.

4. Diplomasi maritim yang mengajak semua mitra Indonesia untuk bekerja sama pada bidang kelautan

5. Pembangunan kekuatan pertahanan maritim.

 Bagian yang menjadi unsur terbesar dalam pembangunan poros maritim dunia adalahs ebagai berikut:

a. Aspek ekonomi kelautan dan kemaritiman sebagai aset andalan pengembangan dan pembangunan poros maritim dunia. Aspek ekonomi kelautan dan kemaritiman mencakup sumberdaya perikanan, migas lepas pantai, mineral dasar laut, trasportasi laut, industri maritim, wisata bahari, biodiversifikasi laut da potensi intangible lainnya, serta pulau kecil terluar/terdepan.

b. Aspek komponen tata kelola untuk menentukan begaimana aspek ekonomi kelautan dan kemaritiman dapat dikelola dan dikembangkan arahnya untuk mewujudkan poros maritim dunia. Aspek ini mencakup penataan ruang laut, pengaturan alur laut kepulauan, pengawasan laut, pertahanan dan keamanan untuk kedaulatan NKRI, budaya bahari, sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan, serta kualitas dan daya dukung lingkungan laut




Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOAL LATIHAN ASESMEN MADRASAH

SEBARAN DAN PENGOLAHAN SUMBER DAYA KEHUTANAN, PERTAMBANGAN, KELAUTAN, DAN PARIWISATA

Perkembangan Jalur Transportasi di Indonesia